Jumat, 01 Februari 2013

Wawancara Slash dengan Ronan McGreevy (IrishTime)



Album terbarumu, Apocalyptic Love, diterima dengan baik oleh kritikus musik dan penggemarmu. Bagaimana perasaanmu?
Aku memutuskan untuk tidak membaca apa yang orang pikirkan, baik atau buruk. Kupikir Apocalypitc Love adalah album yang bagus dan aku menikmati proses pembuatannya.
Berawal dari sebuah band untuk mendukung rekaman solo pertamaku,  itu adalah salah satu situasi yang sangat langka dimana semua personil benar2 bisa menyatu.
Selama tur tahun 2010, aku memutuskan untuk membuat album lagi dan Apocalyptic Love-lah hasilnya. Ketika kami berada di studio dan merekamnya, itu merupakan beberapa minggu yang sangat menginspirasi. Kami mengerjakannya secara live, kemudian merekamnya dan Eric Valentine merupakan produser sekaligus engineer yang luar biasa. Saat2 itu sangat menyenangkan.  

Ada satu lagu dalam album tersebut yang berjudul Anastasia, lagu itu punya intro neo-classical. Beberapa penggemarmu mengatakan kamu meminjamnya dari Toccata & Fugue in D minor-nya Bach. Apakah itu benar?
Di hari yang benar2 menarik dan di era jejaring sosial seperti ini, itu berawal dari seseorang yang mengatakan bahwa lagu itu seperti Bach. Aku tidak tahu bahwa itu kedengaran seperti Bach dan kemudian semua orang menanyakan hal itu padaku. Kupikir hanya karena gaya arpeggio-nya, kemudian orang berpikir itu Bach. Tapi bagaimanapun, masih ada musisi yang lebih buruk untuk dibandingkan daripada Bach. Aku bangga dengan lagu itu. Aku selalu menyukainya. Itu salah satu lagu yang muncul pada saat2 terakhir rekaman ketika kami sedang dalam proses pra-produksi.
Sebenarnya itu dimulai ketika kami memainkan tur terakhir kami di Eropa. Ketika aku sedang bermain solo, aku tersandung bagian kecil itu dan melodi  itu tersangkut di kepalaku.Setelah itu, setiap malam aku mencoba melakukan sesuatu dengan melodi itu. Kemudian itu menjadi semakin panjang.
Ketika aku selesai tur, riff intronya telah jadi. Dan sisanya muncul begitu saja.

Kamu sering bermain dengan vokalis2 seperti Axl Rose dan Scott Weiland tapi kamu tampak punya hubungan yang baik dengan vokalismu sekarang, Myles Kennedy
Kecocokanku dengan Myles hanya kebetulan. Aku telah mendengar tentang Myles selama beberapa tahun tapi aku tidak pernah bertemu dengannya atau mendengar dia menyanyi.
Ketika aku mengerjakan album solo pertamaku, aku perlu seseorang untuk menyanyikan dua lagu (Back from Cali dan Starlight) Aku akan menyisihkan kedua lagu itu -meskipun lagu itu sebenarnya bagus- jika tidak dapat menemukan penyanyi yang tepat . Kemudian aku mendengar bahwa Myles ada di London bekerjasama dengan Led Zeppelin untuk tur kedatangan kembali mereka. Aku berkata pada diriku sendiri, “Orang ini pasti hebat.” Aku mengirimkan sebuah rekaman musik padanya dan dia mengembalikan demo itu dengan telah diisi vokal seminggu kemudian. Itulah Starlight.
Begitu kami bertemu, kami bergaul dengan sangat baik dan kreatif. Kami mengerjakan versi album lagu itu (Starlight) di sebuah studio di LA dan itu salah satu momen sinergik dan selanjutnya selalu begitu sejak saat itu.
Aku mulai berpikir ini takdir. Aku benar2 tidak merencanakan menjadi seperti aku saat ini.  

Bagaimana perasaanmu tentang Guns N’ Roses dilantik di Rock & Roll Hall of Fame dan Axl Rose tidak datang?
Aku tidak kecewa. Aku lebih lega saat itu karena sebelumnya itu seperti sebuah hal negative. Di satu titik aku berpikir, seandainya kita semua tampil, kemudian apa? Ketika dia mengatakan dia tidak akan datang, kupikir, “Baguslah, paling tidak aku dapat melakukan sesuatu.” Duff dan aku bicara dan  kami latihan lagu2 yang pernah kami buat bersama. Dan hal itu sendiri adalah sesuatu yang bagus.

Apakah kamu berpikir ketidakhadirannya akhirnya mematikan harapan original line up Guns N’ Roses akan bersatu kembali?
Aku berpikir itu lebih mematikan bagi Steven Adler daripada bagi siapapun. Dia yang paling berusaha keras untuk membuat itu terjadi karena dia benar2 merindukan hal itu. Akhirnya dia bisa menerima bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Di dalam hatiku aku tahu itu tidak akan pernah terjadi karena aku meninggalkan Guns tahun 1990an. Sejak saat itu aku tidak pernah benar2 berharap.  

Apakah ada perasaan marah pada Guns N’ Roses yang sedang tur dunia saat ini?
Tidak, aku hanya ingin melanjutkan apa yang sedang kukerjakan. Itu sudah lama sekali, Aku benar2 senang karena Axl tampak senang. Dia mungkin ada pada tempat yang sama dimana aku berada saat ini. Dia akan menyebutnya Guns atau yang lain, aku tidak peduli. Aku telah merelakan nama itu dari dulu.