Ego
seorang rock star adalah sesuatu hal ynag sangat kompleks, rumit dan rapuh.
Banyak superstar harus menghadapi berbagai benturan setelah melepas rekaman
solonya yang luar biasa.
Tapi tidak
begitu dengan Slash. Album solo pertamanya menampilkan kolaborasi begitu banyak
bintang seperti Ozzy Osbourne, Iggy Pop, Lemmy Kilmeister dan Chris Cornell.
Slash
kembali dengan album keduanya dalam waktu dua tahun, kali ini didukung oleh
band turnya dengan Myles Kennedy dari Alter Bridge sebagai vokalis. Ketika dia
berpikir untuk mulai menyiapkan materi untuk album ketiganya, Musicradar berhasil
chatting dengan Slash dan membicarakan tentang kesuksesan solo karirnya,
menemukan seorang frontman dan bekerja dengan para legenda tingkat A.
Berikut
penuturan Slash tentang para legenda yang bekerjasama dengannya di album
solonya:
Ozzy
Osbourne - Crucify the Death:
“Suatu ketika aku mendapat ide ingin mengerjakan sebuah rekaman dengan session yang berbeda karena aku telah banyak mengerjakan berbagai session, bermain dalam rekaman orang lain dan ada diskoneksi ketika rekaman tersebut selesai karena itu adalah album mereka. Kali ini aku ingin sekelompok orang ada dalam rekamanku.”
“Suatu ketika aku mendapat ide ingin mengerjakan sebuah rekaman dengan session yang berbeda karena aku telah banyak mengerjakan berbagai session, bermain dalam rekaman orang lain dan ada diskoneksi ketika rekaman tersebut selesai karena itu adalah album mereka. Kali ini aku ingin sekelompok orang ada dalam rekamanku.”
“Aku mulai
mengambil penyanyi yang layak untuk lagu yang berbeda dan aku mulai menghubungi
penyanyi2 itu. Ozzy adalah salah satu yang kuhubungi pertama. Aku menulis
musiknya dan itu musik itu meneriakkan Ozzy, aku mengirimkan musik itu padanya
dan dia menyukainya, kami hanya membuat sedikit perubahan pada aransemennya dan
aku pergi kerumahnya dan dia mengisi vokalnya. Itu begitu mudah dan dia
menyanyikannya dengan hebat.”
“Adalah
suatu pengalaman, duduk disana dan bekerja dengan seseorang yang kamu dengarkan
musiknya sejak kamu remaja dan kamu duduk disana sementara dia sedang
mengerjakan lagumu.”
Lemmy –
Dr. Alibi:
“Lemmy
adalah orang yang kuhubungi pada saat awal juga. Aku mengirimkan demo padanya
dan tidak menerima balasan darinya untuk waktu yang cukup lama. Aku mencoba
menghubunginya dan dia mengatakan, “tidak, aku telah mendapatkan liriknya,
segala sesuatu sudah siap.” Aku terkejut dan aku membuat janji dengannya untuk
bertemu di studio.”
“Aku
memastikan bahwa ada Jack Daniels dan potato chips dan dia datang ke ruang kontrol
dengan Eric Valentine dan dia menyanyikannya. Aku bahkan tidak tahu seperti apa
liriknya sampai dia benar2 selesai mengerjakannya. Itu adalah sebuah lagu yang
istimewa untukku karena lagu itu berbicara padanya dan berbicara padaku juga pada
sebuah titik dalam kehidupanku. Lagu itu punya pesan yang tertuju padaku.”
Iggy Pop –
We’re all gonna die:
“Pertama kali
aku bertemu dengan Iggy, aku masih kecil, Waktu itu ibuku sedang mengerjakan
kostum David Bowie. Ada saat dimana aku bertemu dengan Iggy dan aku selalu
menjadi penggemar beratnya. Aku pernah bekerjasama dengannya sebelumnya dalam
rekaman Brick by Brick-nya dan aku juga melakukan serangkaian pertunjukan dengannya
dan kami menjadi sahabat. Ada sebuah lagu lain yang aku kerjakan dengannya yang
belum pernah dirilis.”
“Dia
adalah orang pertama yang aku datangi dan dia menyusun langkah cepat untuk
sebuah album. Aku mengirimkan demo padanya dan dia meneleponku dan mengatakan, “Lihatlah
ini.” Dia meletakkan teleponnya di meja dan memainkan lagu itu dengan player
tape. Aku bisa mendengarkan musikku dan dia menyanyikan seluruh lagu itu! Kemudian
dia mematikan player dan berkata, “bagaimana pendapatmu?” Dia terbang keesokan
harinya dan kami melakukan rekaman di studio.”
Fergie –
Beautiful Dangerous:
“Aku telah
lama bertemu dengannya dalam sebuah acara Black Eyed Peas. Aku bahkan tidak
tahu ada seorang gadis dalam band tersebut. Aku tidak tahu sama sekali tentang
Black Eyes Pead. Dia naik ke panggung dan menyanyikan beberapa lagu dan aku
seperti, “Sialan! Tidak seorangpun pernah mendengar sisi lain dirinya.”
“Aku punya
lagu ini dan kupikir sepertinya lagu ini harus dinyanyikan oleh seorang gadis
sexy dan aku menelepon Fergie dan meninggalkan demo lagu itu. Dia datang dan
mengisi vokalnya dan itu sangat mengagumkan! Sementara paparazzi sedang
menguntit dia dan muncullah isu aku bekerjasama dengan Fergie dan orang2
mengatakan aku mengarah ke sisi gelap atau apa.”
Myles
Kennedy – Starlight:
“Aku tahu
Myles sebelum Scott bergabung ke Velvet Revolver. Matt Sorum yang memunculkan
namanya. Aku tidak tahu siapa dia, kupikir dia di The Mayfield Four waktu itu.
Aku meneleponnya dan mengatakan apa yang sedang kami lakukan dan mengirimnya
demo dan tidak pernah mendengar kabar dari dia lagi.”
“Kemudian setelah
Scott pergi, namanya muncul lagi dan aku masih tidak tahu siapa dia. Matt berbicara padanya dan dia mengatakan
bahwa dia di Alter Bridge dan dia tidak ingin meninggalkan teman2nya begitu
saja. Kupikir itu benar2 bisa dihormati.”
“Kemudian
albumku pada dasarnya telah selesai dan aku masih punya dua lagu lagi. Tepat
pada saat itu, aku mendengar Led Zeppelin telah menerbangkan Myles ke Inggris
untuk kemungkinan dia menyanyi untuk mereka dan kupikir, orang ini pasti benar2
istimewa! aku meneleponnya dan mengirimkan demo padanya. Seminggu kemudian dia
mengirimkannya kembali padaku, itulah “Starlight”
“Kemudian
kami bertemu dan aku benar2 menyukainya. Ada suatu chemistry yang kreatif dan
pada tingkat personal. Kemudian dia mengerjakan “Back from Cali” dan kupikir dia
bisa menyanyikan lagu apapun. Aku sedang mencari penyanyi untuk tur album
pertama dan aku bertanya padanya dan dia sedang break dari Alter Bridge dan
segera bergabung dalam tur ku”
Myles and
The Conspirators – You’re a Lie:
“Aku
menulis materi di jalanan dan mengerjakannya dengan Myles. Kemudian aku mengumpulkan
materi2 itu dan mengerjakannya bersama dengan Brent dan Todd, kami
mengaransemen-nya bersama. Kemudian Myles datang dan kami menyempurnakannya. Itu
sangat hebat, tanpa sedikitpun rasa sakit.”
“You’re a
Lie adalah lagu pertama yang kami mainkan bersama pada saat cek sound. Pada
saat kami sampai di pra-produksi, itu adalah salah satu lagu yang tidak bisa
kami selesaikan, jadi kami mengabaikannya. Di studio setelah semuanya selesai
kami kembali pada lagu itu dan mengubah chorusnya secara total. Itu adalah lagu
terakhir yang kami rekam. Lagu itu hampir tidak bisa selesai dan akhirnya malah
menjadi single pertama.”
Myles and
The Conspirators – Anastasia:
“Bagian gitar
itu, dengan intronya, arpeggio, muncul belakangan ketika kami tur di Inggris
dan aku memainkan solo The Godfather, aku tersandung deretan melodi itu. Itu
memberiku sesuatu untuk dicari setiap malam, aku dikacaukan oleh melodi itu.”
“Ketika
kami kembali dari tur, aku memainkan riff nya dan Myles mengisi melodi dan itu
muncul bersama begitu saja. Meskipun lagu itu panjang, tapi dalam penulisannya,
pendekatannya sangat simple.”
Myles and
The Conspirators – Standing in The Sun:
“Lagu itu
muncul dari permainan akustik yang kutulis di jalanan. Aku menulisnya dan
merekamnya dalam Blackberry-ku. Aku mengirimkannya pada Myles yang saat itu sedang
tur bersama Alter Bridge dan aku tidak mendengar balasan dari dia tentang lagu
itu. Aku meneleponnya dan dia mengatakan, “Ah, aku punya sesuatu yang
mengagumkan untuk lagu itu.”
“Salah
satu hal hebat tentang Myles adalah aku bisa muncul dengan seluruh aransemen
atau hanya beberapa bagian lagu dan dia akan muncul dengan bagian yang mengisi
kekosongan. Dia menulis kord lanjutan untuk chorusnya. Aku punya riff dasar dan
chordnya sampai ke chorus dan kami menyelesaikannya bersama.”