Jumat, 31 Juli 2015

DJ Ashba Keluar dari Guns N' Roses


Gitaris Guns N’ Roses, Daren Jay Ashba yang dikenal dengan nama DJ Ashba secara mengejutkan mengumumkan bahwa dia keluar dari Guns N’ Roses, band dimana dia telah bergabung selama 6 tahun ini.

DJ Ashba memutuskan untuk keluar dari band yang digawangi oleh frontman Axl Rose ini, untuk fokus kepada keluarganya dan karirnya di Sixx AM, band yang dibentuknya bersama Nikki Sixx dan James Michael, sebelum dia bergabung dengan Guns N’ Roses tahun 2009 menggantikan gitaris Robin Finck.

Berbeda dengan Bumblefoot yang tidak terang2an menyatakan keluar dari Guns N’ Roses, DJ Ashba menulis surat untuk para penggemarnya terkait keputusannya meninggalkan Guns. Berikut surat Ashba yang ditulis tangan itu:

Untuk setiap dari kalian semua,

6 tahun yang lalu aku menerima telepon yang merubah hidupku selamanya. Telepon itu dari temanku (Katie Diamond) yang bekerjasama dengan Guns N’ Roses. Itu tentang tawaran audisi untuk Axl Rose dan mendapatkan peran di band rock terbesar dalam masaku. Kupikir itu adalah sebuah kesempatan besar. Aku memutuskan untuk maju dan mencobanya. Sangat mengejutkanku, aku mendapatkannya. Dan mulailah perjalanan yang sangat luar biasa yang mungkin hanya bisa kubayangkan. Aku sangat terberkati dengan kesempatan itu, bukan hanya bekerjasama dengan band yang paling berbakat, tapi juga sepanggung dengan seorang legenda hidup dan seseorang yang benar2 berbakat, Axl Rose. Semua kepercayaan diri dan kepercayaan yang Axl berikan padaku benar2 menghangatkan hati dan melukiskan karir. Pada tahun2 selanjutnya, aku bepergian keseluruh dunia berulang kali dan memainkan lagu2 hebat malam demi malam untuk sekerumunan orang yang begitu antusias dan penuh cinta. Seperti yang kalian bayangkan, persahabatan yang terjalin pada masa itu sangat dalam dan kekal. Tapi kejutan yang paling indah adalah kalian... para penggemar! Kalian menyambutku kedalam kehidupan kalian dengan tangan terbuka dan menunjukkan padaku cinta dan dukungan yang hanya bisa kuimpikan. Dari saat pertama aku melangkah ke panggung dan mulai memainkan “Welcome to The Jungle” dan merasakan ledakan penonton, aku tau hidupku tak akan sama. Aku tidak akan berbohong... aku merasa takut!! Tapi kalian begitu menerimaku. Kalian segera merubah ketakutanku menjadi kebanggaan. Untuk hal itu, aku sangat bersyukur.
Jadi sekarang, dengan sangat berat hati dan tetap dengan rasa bangga, aku mengumumkan bahwa aku memutuskan untuk menutup satu bab dalam kehidupanku ini dan menyimpan masa2 luar biasa yang kualami bersama Guns N’ Roses dalam kenangan yang indah. Aku telah mencapai titik dalam hidupku dimana aku merasa sekarang waktunya mendedikasikan diriku untuk bandku Sixx AM, dan istri pujaanku serta keluargaku, dan untuk petualangan2 baru yang ada didepan. Aku selalu tergerak oleh kegemaranku menciptakan musik dan Sixx AM selalu menjadi tempat dimana aku bisa mengekspresikan diriku dengan jujur dan berbagi kesenangan itu dengan dua orang saudara sekaligus teman bandku: Nikki Sixx dan James Michael. Seperti yang kalian tau, aku selalu terberkati dengan cinta dan dukungan dari istriku yang luar biasa, Naty yang selalu ada disisiku dalam begitu banyak perjalanan yang mengagumkan ini.     
Bersamaan dengan aku duduk disini menulis surat ini, aku ingin mengambil waktu untuk berterimakasih kepada Axl dari hatiku yang paling dalam bukan hanya untuk pengalaman hidupku yang paling luar biasa, tapi untuk benar2 percaya padaku. Kamu benar2 seorang teman sejati dan juaraku dan aku bersyukur selamanya. Dan meskipun aku pergi untuk mengejar kerja keras yang lain, aku akan tetap menjadi salah satu penggemar beratmu. Aku juga ingin berterima kasih pada setiap dari kalian, para penggemar untuk cinta dan dukungan selama ini. Tanpa kalian, aku bukan apa2. Ketahuilah bahwa aku tidak akan melupakan sedikitpun pengalaman hidup yang mengagumkan ini.
Kuharap kalian semua tetap bergabung denganku sementara aku melangkah maju. Mari kita taklukkan dunia bersama!

Dengan penuh cinta & hormat,

DJ Ashba 



Kamis, 07 Mei 2015

Slash Bicara tentang Kemungkinan Reuni Original Line Up GN'R




Dalam penampilannya di CBS This Morning untuk mengumumkan video terbarunya bersama dengan Myles Kennedy & The Conspirators: “Beneath The Savage Sun”, Slash lagi-lagi ditanya tentang kemungkinan reuni classic line up Guns N’ Roses. Menjawab pertanyaan itu, Slash mengatakan, “Itu sudah menjadi salah satu hal yang selalu dibicarakan semua orang  -kecuali kami-  selama lebih dari 18-19 tahun ini.”



Slash juga membicarakan hubungannya dengan Axl Rose yang pernah menyebut sang gitaris sebagai kanker dalam suatu wawancaranya di tahun 2009. “Ya, sudah lama sekali kami tidak pernah berbicara, tapi banyak ketegangan yang kalian bicarakan itu, telah menghilang. Kami tidak memperhatikan hal2 itu lagi. Tidak banyak kontroversi lagi.  Itu hanya sesuatu yang diabadikan terus menerus oleh media, melebihi hal2 yang lain.”



Ketika ditanya apakah dia secara pribadi menginginkan adanya reuni GN’R, Slash mengatakan, “Aku harus berhati2 dengan yang kukatakan. Maksudku, jika semua orang ingin melakukannya dan kami melakukannya untuk alasan yang tepat, kupikir fans akan menyukainya. Kupikir dalam beberapa hal, itu akan jadi menyenangkan.”



Ketika dikejar seperti apakah “alasan yang tepat” itu, Slash menjawab, “Maksudku itu adalah hal yang sulit, itu akan menjadi sangat kompleks... ini benar2 antara personil band” dan ketika Slash ditanya apakah reuni classic line up GN’R memungkinkan, dia menjawab, “Aku tidak pernah mengatakan tidak.”



Slash dan Axl dikabarkan tidak pernah berbicara satu sama lain sejak Slash meninggalkan Guns tahun 1996. Pada tahun 2009, Axl Rose pernah mengatakan, “Yang jelas salah satu atau keduanya dari kami akan mati sebelum reuni dan semenyedihkan, sejelek atau sesayang apapun orang melihatnya, begitulah kenyataannya.”



Tahun lalu Slash mengatakan pada Irish Examiner bahwa dia menyalahkan media karena menyebabkan konflik yang tidak perlu antara dia dan personil Guns yang lain. “Aku tidak bosan dengan pesona Guns N’ Roses. Yang membuatku muak adalah semua bla...bla...bla yang sebenarnya media tidak tau apa yang mereka bicarakan... penyebab konflik yang tak perlu antara personil original Guns. Terlalu banyak drama dan sensasi – semua orang membesar2kan hal itu. Aku muak dengan itu.”



Sesaat setelah meninggalkan Guns N’ Roses, Slash mengatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan dia masih membicarakan Guns beberapa tahun kemudian. “Ini menjadi aneh karena semua sensasi dan dongeng tentang band (GN’R) telah membesar seperti bola salju, seperti sekarang ini, dan sekarang menjadi makin besar dari sebelumnya ketika kami masih bersama, dimana itu sangat sureal”



Sumber: http://loudwire.com/slash-never-say-never-guns-n-roses-reunion/?trackback=fbshare_top

Rabu, 04 Maret 2015

Steven Adler: "Album Reuni Guns N' Roses akan Mengalahkan Appetite for Destruction"




Dalam wawancaranya baru2 ini dengan Mitch Lafon, seorang jurnalis musik rock dari Canada, mantan drummer GN’R, Steven Adler mengatakan bahwa dia masih menghormati adanya kemungkinan reuni classic line up Guns N’ Roses.

“Sampai dengan hari ini, aku telah bersih selama 404 hari dan aku tidak pernah lebih senang dari sekarang, aku belum pernah bermain lebih baik dari sekarang atau lebih senang bermain drum dari sekarang,” Steven mengatakan, “Maksudku, jika kami melakukan sebuah reuni atau jika kami membuat rekaman bersama lagi, -personil GN’R-  kupikir itu bakal mengalahkan Appetite for Destruction. Kami tentu telah menjadi pemain (musik) yang lebih baik sekarang. Sedangkan ketika Appetite dibuat, kami baru matang sekitar tiga atau empat tahun dalam bermusik. Dan itu berasal dari pengalaman hidup kami, itulah yang menjadikan kami seperti ini. Sekarang kami telah matang sekitar 30 tahun dan aku telah melewati suka dan duka seperti sebuah roller coaster. Aku punya banyak hal untuk ditulis dan aku tau, pasti begitu juga dengan yang lain. Jika kami kembali bersama, menjadi dewasa seperti sekarang ini dan mengetahui apa yang kami tau dan melewati apa yang telah kami lewati, kupikir kami bakal bisa membuat rekaman yang jauh lebih hebat.”

Adler juga mengomentari pernyataan gitaris Guns N’ Roses saat ini, Richard Fortus bahwa Axl Rose tidak akan pernah mengambil bagian dalam reuni classic line up jika itu dilakukan demi uang tapi Axl mau terlibat jika itu dilakukan demi seni.  “Itu bagus, dia tidak mau melakukannya demi uang tapi seandainya Axl butuh satu alasan untuk melakukannya, aku punya satu milyar alasan dan ada milyar-an orang didunia ini yang menyukai dan mendukung kami dan mereka ingin sekali melihat kami melebihi apapun.” Kata Adler.

“Kupikir jika kami melakukan satu atau beberapa show reuni, itu tentu demi fans. Maksudku, kami telah mewujudkan mimpi kami. Semua yang kami mimpikan telah kami alami – baik atau buruk. Kadang kamu tidak tau apa yang kamu inginkan ketika kamu bermimpi. Tapi kami telah mengalaminya dan melakukannya. Kami berutang pada fans.”

Adler melanjutkan bahwa dia masih mengharapkan kemungkinan reuni classic line up Guns N’ Roses, seperti yang telah dia lakukan sebelumnya pada saat pelantikan Guns N’ Roses di Rock and Roll Hall of Fame.

“Aku berada ditempat yang sama.” Katanya. “Aku sangat bersyukur dan merasa terberkati karena aku telah menjadi bagian dari sesuatu yang sangat besar, sesuatu yang sangat magis. Itu tidak terjadi setiap hari. Mungkin ada jutaan band tapi hanya ada dua, tiga atau empat band yang benar2 magis. Aku merasakannya juga.”

Dia melanjutkan, “Yang dibutuhkan hanya telepon dari Axl untuk melakukan reuni. Semua tergantung dia. Aku menyukai Axl dan aku selalu ada dibelakangnya, aku mendukungnya dalam semua hal yang dia lakukan kecuali jika dia tidak mau melakukan ini demi fans, aku tidak dapat mendukungnya. Karena ini semua demi fans. Jika dia mengatakan ini bukan demi uang, tapi demi seni – ini adalah demi fans. Itulah yang sebenarnya.”

Adler menambahkan, “Aku ingin menyelesaikan apa yang telah aku mulai bersama mereka. Seperti Motley Crue, mereka melakukan tur terakhir mereka. Mereka memulai sebuah band dan menyelesaikannya juga. Dan untuk menjadi seperti itu, harus menjadi magis. Untuk melihat masa2 ketika kamu ada dalam band dan berkata, “Aku punya karir yang bagus. Tuhan benar2 memberkatiku” Mick Jagger dan Keith Richards saling membenci. Sampai sekarang mereka masih saling membenci tapi mereka masih bermain musik bersama 52 tahun kemudian, karena mereka tau apa yang mereka miliki. Mereka punya sesuatu yang magis dan fans menyukai mereka.”


Steven Ader adalah drummer Guns N’ Roses sejak 1985 sampai 1990. Dia dipecat dari band karena ketergantungannya pada narkoba. Pemecatan itu mengakibatkan Steven Adler terpuruk dalam depresi dan makin banyak mengkonsumsi narkoba. 


Tapi perlahan-lahan Steven Adler bangkit dan merintis karirnya lagi. Pada tahun 2012,  dia hadir dalam pelantikan Guns N’ Roses di Rock & Roll Hall of Fame bersama dengan personil awal Guns: Slash dan Duff McKagan, sementara Axl Rose dan Izzy Stradlin tidak hadir dalam acara tersebut.
 



Sumber: http://www.blabbermouth.net/news/steven-adler-says-guns-n-roses-reunion-album-would-blow-appetite-for-destruction-away/#cdiRKq1q4JpM01Oh.99

Kamis, 26 Februari 2015

Memainkan Drum Rock demi Kehidupan Bersama Brent Fitz (Wawancara Brent Fitz dengan Drum Expo)



Ketika Slash mengumumkan band yang akan tur dengannya untuk album solo pertamanya yang dirilis tahun 2010, banyak yang mengharapkan Josh Freese (orang yang banyak mengisi part drum dalam album solo pertama Slash), atau drummer yang sudah lama berkolaborasi dengannya, Matt Sorum atau teman2 lain yang ada di daftar A sang gitaris, yang akan mendapat anggukan tanda setuju Slash. Alih2 mereka, justru mantan drummer Alice Cooper dan Union yang mendapatkan posisi itu. Sebuah keputusan yang telah terbukti menjadi terobosan yang luar biasa, setelah empat tahun tur dan dua album berikutnya.

Ketika Slash, feat. Myles Kennedy & The Conspirators siap merilis album baru mereka; World on Fire, Drum Expo berhasil berbicara dengan Brent tentang album tersebut, bekerjasama dengan Slash, dan mengapa dia semakin dididik oleh segerombolan ikon rock, waktu demi waktu.    

Berikut wawancaranya:

World on Fire adalah album kedua Slash bersama Myles Kennedy & The Conspirators. Bagaimana pendekatanmu terhadap album ini di studio?
Slash memimpin band ini secara musikal dan bijaksana dalam visi.  Kamu harus memberikan penghargaan padanya karena menemukan orang2 yang tepat untuk bekerjasama dengannya, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang dia memang jago dalam hal itu. Slash tidak berubah menjadi penulis riff yang banyak karyanya, dia bisa saja menulis sepuluh riff dalam sehari tapi jika dia tidak menemukan vokalis dan band yang tepat, maka itu akan menjadi titik yang dapat diperdebatkan. Band ini punya chemistry dalam penulisan lagu. Slash bisa berkolaborasi dengan orang2 di studio dan menyewa band ini, jadi itu istimewa karna kami telah membuat dua album rekaman. Itu seperti mempunyai bayi dengan seseorang, sekarang kami terhubung selamanya.
Kami suka bermain bersama,  bermain musik bersama Slash tidak menjadi suatu tugas.

Apakah proses penulisan lagu cenderung dimulai dengan riff dari Slash?
Slash telah menginvestasikan banyak waktu dalam menciptakan riff, baik di jalanan maupun di kamar hotel. Biasanya Slash dan Myles akan bertukar ide lebih dulu dan melihat riff mana yang diinginkan Myles untuk diberikan melodi diatasnya. Kemudian Slash akan datang kepada kami. Soundcheck menjadi tempat yang bagus untuk menggarap ide2. Slash tidak menulis lagu secara penuh di jalanan dengan studio yang besar, itu dua dunia yang berbeda. Todd, aku dan Slash benar2 sibuk begitu kami selesai tur. Kami kembali ke LA, tancap gas dan kami bekerja berjam2 pada akhir pekan, untuk menggabungkan ide2 bersama.
Itu bukan menjadi tugas bermain bersama Slash. Mungkin begitu terjemahannya, karena kami suka bermain musik bersama. Tidak seorangpun mengatakan pada yang lain, “Hei kamu seharusnya memainkan drum begini atau gunakan baris melodi ini.” Semua muncul begitu saja pada tempatnya. Tidak ada yang berpikir, “ini akan terdengar keren di radio”

Ini akan menjadi album kedua kalian dan menjadi tur dunia ketiga sejak 2010. Tentu kalian punya etos kerja yang hebat
Itu membuktikan bahwa Myles berasal dari planet luar jika kita melihat kemampuannya menjadi penyanyi di dua band yang berbeda. Ini akan menjadi tur kami bersama yang ketiga dan itu tidak menjadi melemah, segala sesuatu justru menguat.

Dengan siapa kalian bekerjasama pada album World on Fire?
Kami membuat rekaman dengan Michael “Elvis” Baskette. Dia punya sejarah yang panjang dengan Myles. Menarik dan keren ketika kami memakai orang yang telah merekam Myles sampai lima album dan tak satupun dari kami tau Elvis. Dia juga seorang pemain gitar, jadi kupikir dia dan Slash bisa terhubung dengan baik. Slash bertemu dengan beberapa produser sebelumnya dan dihari Elvis datang, dia bisa masuk begitu saja. Itu sebuah perpaduan yang sempurna. 

Dampak apa yang diberikan produser yang merubah permainanmu?
Di rekaman terakhir kami, aku bekerjasama dengan drummer yang banyak karyanya di Eric Valentine, jadi kali ini aku merasa “Uh oh”. Itu karena di rekaman terakhir, aku dan Eric mendalami sounds dan parts secara detail, hanya kami berdua. Aku benar2 menyukai pendekatan itu. Dia benar2 luar biasa dalam mendapatkan fill yang bagus dan kami mengulang2 lagu itu.  Eric menekanku dan benar2 sulit bagiku, jadi kupikir selanjutnya aku akan mencari produser yang lain yang akan menyulitkanku lagi dan aku tidak kenal Elvis. Tapi yang hebat adalah Elvis nyambung dengan drum dan suaranya. Kami menginginkan drum dengan suara yang hebat.     

Apakah kamu menggunakan Drum Workshop (DW) kit di studio?
Hal terberat sebagai drummer adalah bagaimana kamu menyuarakan drum seperti dirimu sendiri? Seringkali kamu datang ke studio dan produser menginginkanmu untuk bermain dengan kit drum yang telah ada disana dan memang mereka telah nyaman dengan kit drum itu. Drum itu mungkin telah mencetak jutaan rekaman tapi tidak serta merta menjadi seperti suara drumku.
Aku menggunakan DW kit maple mahogany-ku. Aku sudah jatuh cinta dengan drum itu. Jika tampil live aku suka kick drum yang benar2 besar dan memang harus tampak seperti itu. Slash sering berada di depan drum dan aku tau dia terhubung dengan kick drum, jadi aku membaca hal itu dan aku tidak ingin kick drumnya kecil.
Mahogany kit hanya ada ukuran 24” untuk kick drum, yang memang cukup besar untuk di studio tapi akan terlalu kecil untuk di panggung. Ada 24” x 14”, aku menggunakannya di studio dan terdengar seperti lama dan baru. Itu sebenarnya kit yang benar2 baru, gres tapi kedengarannya sepeti aku telah menggunakannya untuk 20 rekaman. Aku selalu menggunakan tom tam ukuran 13”, 16”, 18” dan snare 14”. Setiap lagu punya warnanya sendiri,  bagaimana snare drum nya. Aku punya seperangkat snare DW dan kami menggunakan Mike Fasano yang menjadi gudangnya drum2 hebat, dia punya drum snare Q yang keren, sebuah bell Tama dan banyak lagi DW.

Apakah ada moment drum favoritmu di album ini?
Ada lagu yang berjudul “Wicked Stone” yang aku suka karena itu bisa menjadi seberharga Appetite for Destruction dan aku memikirkan bagaimana seharusnya pendekatannya supaya mendapat feel yang sama. Aku suka Rocket Queen –itu adalah track drum yang keren dari Steven Adler dan itu salah satu lagu favoritku. Itu keren. Ada drum break di tengah2 tapi itu tidak dimaksudkan sebagai sebuah drum break. Slash mengatakan aku harus berusaha mendapatkannya. Aku biasanya tidak pernah membiarkan drumku diam tapi lagu itu menjadi keren dengan drum break.

Kamu telah tur dengan Aerosmith. Seperti apa pengalaman itu?
Aku seperti belajar setiap malam. Setelah penampilan kami, aku melihat mereka dan ada banyak sejarah diantara kelima laki2 yang istimewa itu dan menyenangkan untuk mengikutinya. Joey Krammer ada disana dan dia adalah salah satu drummer favoritku. Aku beranjak dewasa dengan memainkan lagu2 Aerosmith. Sungguh suatu kehormatan berada sepanggung dengan mereka. 

Kamu datang ke Inggris tahun ini dan kamu tampil di Arena kali ini
Kupikir kami semua sangat terkejut dengan semua hal ini. Setiap kali datang kembali untuk tampil di setiap negara, kami bermain di tempat yang lebih besar. Khususnya di Inggris dimana kami tampil di Wembley Arena. Itu benar2 keren. Sebagai artis, Slash populer baik di Amerika maupun di tempat lain, tapi tampak lebih sulit untuk bisa mendatangkan orang2 ke tempat yang sangat besar disini. Kami tinggal di Amerika tapi ingin bermain di tempat lain karena penonton masih menginginkan melihat penampilan live band2 pujaan mereka. Kami tur bersama Aerosmith sekarang dan menampilkan dua band bersama dalam satu paket, tampak luar biasa disini. Seperti kita menonton KISS dan Def Leppard bersama atau Motley Crue dan Alice Cooper

Apa yang fans bisa harapkan dari show ini?
Di panggung kami tidak hanya akan memainkan hits2 lama, Slash tidak mau merubah pikirannya untuk menyuguhkan lagu2 baru juga disana. Kami akan memainkan semua lagu, baik dari album baru, Apocalyptic Love. Kami jarang melakukannya dan kami pasti akan memainkan semua hits2 kami.

Sumber: http://www.musicradar.com/news/drums/playing-rock-drums-for-a-living-with-brent-fitz-604585/