Kamis, 20 Desember 2012

Interview Bumblefoot dengan Mayhem Music Magazine Part II


Saat ini Guns N’ Roses tidak pernah berhenti tur. Bagaimana kamu mempunyai waktu untuk memproduseri artis lain?
Itu rumit, tidak pernah mudah. Sungguh, seringkali kamu tidak bisa, karena kamu harus berada disana (tur). Kamu harus menunggu sampai tiba saatnya kamu benar2 berhenti di tengah2 tur dan kemudian kamu bisa melakukannya sesaat. Itu multitasking yang konstan. Selalu multitasking, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.
Seperti tahun lalu, aku bisa mengerjakan banyak lagu selama sebulan. GNR tidak berkumpul sampai bulan September. Jadi selama beberapa bulan, aku memproduksi dan menyelesaikan 3 buah album untuk artis lain. Ditambah mengerjakan laguku sendiri dan memberi pelajaran lewat Skype dan aku mengerjakan banyak hal lain sampai tiba waktunya untuk tur lagi.Maka kamu harus menekan tombol pause untuk hal2 lain dalam kehidupanmu itu. Kamu harus kembali tur, kamu tidak bisa melakukan semua itu.
Yeah, itu seperti pergi tur, kembali ke kehidupanmu,  pergi tur, kembali lagi ke kehidupanmu dan kamu hanya melakukan dua hal itu terus menerus. Ketika kamu sedang tur, kamu benar2 merindukan hal2 lain dalam hidupmu. Kamu mulai merindukan mengajar, rekaman dan menciptakan sesuatu.
Tampil di panggung itu menyenangkan. Itu sebuah pekerjaan yang luar biasa. Tapi bagiku, hatiku lebih berada di proses penciptaan daripada di panggung, meskipun aku suka berada di panggung. Aku suka berpergian keseluruh dunia. Istriku hampir selalu ikut dan kami bisa pergi keseluruh dunia bersama2. Sekali lagi, ini seperti membuat musik bekerja untuk hidupmu. Tapi yeah, aku suka menjadi kreatif dan sangat sulit untuk menjadi kreatif di jalanan karena kamu begitu dibombardir hingga kamu seakan2 butuh berhenti sejenak untuk men-charge bateraimu dan beralih ke mode kreatif. Kamu tidak akan mendapat kesempatan untuk melakukan itu di jalanan.

Asalkan kamu mau meluangkan waku untuk itu.
Begitulah, yeah.

Kamu telah bermain dengan musisi2 yang berbeda sepanjang karirmu, termasuk Joe Satriani, yang begitu luar biasa. Apa yang kamu rasakan dengan teman bandmu sekarang?
Mereka hebat. Ini lucu karena kamu punya 8 orang dalam band dan semuanya tampil di panggung. Dari semua band dimana aku pernah ada di dalamnya, aku harus tertawa karena kamu pasti akan berpikir bahwa GNR dan semuanya, bombardir itu dan intensitas dan segalanya,... hubungan kami lebih baik dibanding hubunganku dengan siapapun dan di band apapun, baik itu bandku sendiri atau band lain yang pernah bermain bersamaku.
Di GNR hubungan kami baik, semuanya. Aku pikir itu karena kami tidak punya waktu untuk hal2 bodoh yang kecil dan remeh, dimana hal kecil tersebut bisa saja menjadi besar dan membuat band menjadi berantakan.
Dan kami semua, anggota band, keluarga kami, crew kami dan teman2nya, kami baru saja mengadakan makan malam Thanksgiving yang meriah semalam. Itu seperti sebuah festival cinta dan hanya acara nongkrong bersama dalam grup kecil. Mungkin hanya aku dan Richard atau aku dan DJ nongkrong di Central Bar. Dia meminum Jager-nya dan aku meminum airku. Yeah aku berhenti minum Jager. Aku sudah selesai dengan itu, apapun namanya. Aku dan Tommy ngobrol tentang film2 lama tahun 70an atau apapun. Atau aku dan Frank dan Pitman akan blak2an, membicarakan kebodohan2 kami dan menertawakannya. Atau nongkrong dengan Axl selama 20 jam membicarakan semua hal gila atau apapun, yeah, hanya nongkrong.

Bagaimana bermain dengan DJ dibanding dengan gitaris yang digantikannya, Robin Finck?
Baiklah, ketika bermain pertama kali dengan Robin, aku anak baru di band dan kupikir itu seperti... aku merasa itu lebih seperti seorang ibu yang baru saja melahirkan di rumah sakit dan pulang ke rumah, dan si ibu berkata, “Ini saudara barumu. Baiklah2 dengannya.” Dan bocah itu berkata dengan skeptis dan penuh keraguan, “Siapa kamu? Akulah anaknya, bukan kamu.” Situasinya seperti tiba2 ada orang lain yang dimasukkan ke duniamu.
Dan aku seperti berkata “Tunggu dulu. Aku juga boleh mengatakan sesuatu kan? Ini keluargaku juga.” Ada sedikit unsur seperti itu yang menyebabkan ketegangan antara aku dan Robin. Awalnya benar2 sulit dan makan waktu lama. Jadi kupikir aku dan Robin menjadi teman baik, justru setelah dia meninggalkan GNR. Ketika dia sedang bermain dengan Nine Inch Nails dan aku menontonnya, kami sempat nongkrong setelah show selesai dan kupikir kami menjadi lebih akrab setelah kami berhenti bermain bersama.
Karena pada waktu itu, mereka mengaudisi orang2 selama berbulan2 dan mereka  panik. Tur akan segera dimulai. Mereka berpikir, “Baiklah, kita tidak akan mendapatkan gitaris ketiga seperti yang diinginkan Axl” Itu selalu menjadi visi Axl. Dia selalu menginginkan sebuah band dengan 3 orang gitaris. Dia suka Boston. Dia suka hal2 klasik. Dia pecinta gitar. Axl selalu ingin punya 3 gitaris. Bahkan sejak “Appetite”, dia ingin di kiri, kanan dan seorang ditengah. Dia selalu membawa visi itu.
Yeah mereka berpikir mereka tidak akan mendapatkan gitaris ketiga jadi demi amannya, mereka mengerjakan materi2 itu untuk dua gitaris. Mereka telah diberitahu, “Baiklah, kalian boleh jalan.” Selang sehari kemudian, managemen mengatakan, “Seorang gitaris baru akan datang.” Bahkan mereka tidak mengaudisiku. Mereka seperti hanya diberitahu “Ini gitaris baru kalian.”

Jadi mereka harus mengerjakan ulang bagian gitarnya supaya cocok denganmu dan dalam waktu yang singkat.
Itu menjadi aneh buat mereka dan aku tidak tahu banyak hal. Aku tidak tahu dinamika hubungan mereka, isu antara managemen lama dengan mereka atau apapun. Selama satu setengah tahun aku berhubungan dengan GNR, bersama2 dengan managemen mereka dan mereka tidak pernah tahu itu. Aku mulai bekerja sama dengan managemen di musim  panas tahun 2004 ketika mereka pertama bertemu denganku. Kecuali Pitman, aku pertama kali bertemu dengan semua personil GNR dua minggu sebelum tur tahun 2006 dimulai.
Mereka seperti berkata, “Siapakah orang ini?” Mereka tidak tahu tentang itu, jadi mereka sebal padaku dan butuh waktu lama untuk mereka bisa cocok denganku dan melupakan hal2 yg terjadi sebelumnya. Hal itu tampak juga diatas panggung, ada diskoneksi yang kuat selama pertunjukan dan itu sudah tidak ada lagi sekarang. Kamu dapat melihatnya di panggung. Ketika kamu melihatnya, dari tahun ke tahun, setidaknya enam tahun terakhir, kamu akan menemukan bahwa setiap kali kami tur, kami tampak seperti sebuah band, semakin hari semakin tampak bahwa kami merupakan sebuah band. 

Kupikir bisa dikatakan ketika kamu bergabung dengan GNR, kamu tidak otomatis diterima dengan tangan terbuka.
Yeah waktu pertama kali datang, itu sama sekali tidak hangat dan tidak jelas. Aku seperti mengatakan, “Tahu tidak? Ini bukan tentang aku. Ini tentang audiens dan aku tidak akan terlibat dengan semua hal2 itu. Fokusku adalah memberikan yang terbaik untuk audiens dan aku tidak peduli seandainya aku dibenci. Aku tidak peduli, apakah mereka tahu bandku, atau mereka tidak tahu tentang aku atau mereka tidak ingin tahu tentang aku atau apapun itu.”
Tapi itu rumit. Bahkan ketika mempelajari lagu2 dalam Chinese Democracy, mereka tidak memberiku musiknya. Aku harus mempelajarinya selama satu setengah jam dengan menggunakan laptop milik road manager, dengan sepasang earphone ditelingaku dan bolpen & kertas ditanganku. Hanya mendengarkan sekali dan mempelajari itu semua dan membuat catatan.
Setelah tujuh kali latihan bersama, aku harus memainkan materi2 itu dan memainkannya dihadapan jutaaan orang di seluruh dunia, tanpa adanya dukungan untukku yang bisa membuatku yakin bahwa aku bisa melakukannya dengan baik. Jadi aku hanya bisa berusaha sebaik2nya.

Sekarang kamu bukan anak baru lagi
Bukan dan aku memastikan bahwa ketika Ashba bergabung dengan GNR, aku sempat ngobrol dengan para personil GNR. Aku mengatakan, “Lihat. Tidak seorangpun ingin diperlakukan seperti itu. Siapapun yang nanti akan bergabung di band ini, kita akan memperlakukannya sebagai keluarga sejak hari pertama. Dan itu tidak boleh terjadi lagi.”

Pada titik dalam kehidupan ini, jika kamu bisa mengubah sesuatu, apa  yang akan kamu ubah?  
Oh, aku akan merilis musik

Lebih fokus ke aspek kreatif?
Yeah, apa yang ingin kulakukan adalah, - aku sering mengatakan ini meskipun itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi – tapi dalam dunia yg sempurna, seandainya aku bisa meluruskan semua planet dan melakukan segalanya, setiap kali sebelum kami keluar untuk serangkaian tur, aku ingin kami semua berada di studio seminggu sebelumnya, menulis lagu dan mempersiapkan lagu itu untuk dikeluarkan.
Menulis, merekam dan merilis lagu untuk serangkaian tur. Jadi setiap kami berada di jalanan selama 6 atau 12 minggu atau berapa lamapun, kami punya lagu baru yang kami tulis sesaat sebelum kami tur, itu sangat relevan dan berhubungan erat dengan tur tersebut.
Seandainya itu yg kami lakukan, mungkin kami telah menyelesaikan satu album saat ini. Dan semua orang akan tahu lagu2 tersebut karena mereka pernah mendengarnya dan lagu2 tersebut ditulis baru saja, belum lama berselang. Bagiku itu akan menjadi jalan terbaik bagi kami karena kami akan tumbuh bersama dalam menulis lagu seperti dalam tur.
Aku yakin akan ada beberapa lagu yang benar2 disukai. Kami akan punya lagu2 hebat. Jadi sebagai band, kami tidak hanya makin solid dalam tampil dipanggung tapi juga dalam menulis lagu.

Dan proses kreatif itu akan membuat kalian jadi semakin dekat
Yeah dan itu yang diinginkan fans. Jika fans bisa memilih, mereka pernah mengatakan padaku sebelumnya,  jika mereka bisa memilih antara kami tur atau mengeluarkan lagu baru, mereka ingin lagu baru. Jadi, aku lebih suka... maksudku jika kami bisa tur itu hebat, tapi kami juga harus mengeluarkan lagu baru.
Aku tahu Axl juga menginginkannya. Dengan begitu banyak hal diluar sana yang memecah perhatian kami, kami hanya perlu fokus pada hal itu. Kuharap kami bisa melakukannya. Kami tidak menjadi semakin muda begitu juga dengan fans, mari lakukan itu. Itu yang mereka inginkan. Mereka menginginkan musik. Jadi hanya itu yang kupedulikan.

Kamu akan tampil malam ini dan kamu akan bersiap2 untuk tampil di The Joint di Hard Rock Hotel & Casino besok malam, ada kejutan yang bisa kami tahu?
Yeah itu akan jadi hari yang gila karena Izzy akan bergabung dengan kami.

Kamu sedang mengerjaiku?
Tidak. Sekitar jam 6:30 kami akan melakukan soundcheck. Kami akan latihan “14 years” dengan Izzy karena lagu itu yang biasa kami mainkan bersamanya.

Baiklah, satu pertanyaan terakhir, apa yang kamu ingin orang ketahui tentang Ron “Bumblefoot” Thal?
Itu pertanyaan yang sulit karena aku tidak pernah memikirkannya. Aku tidak pernah menganggap penerimaan adalah hal yang penting buatku... Aku menjadi musisi untuk membuat orang senang. Jadi siapapun yang bekerja dalam dunia hiburan, apapun jenis pekerjaannya, itu adalah alasan mereka melakukannya. Tapi kamu tidak mengharapkannya kembali.
Itu seperti, kamu bisa melakukan banyak hal yang membuat dunia bahagia tapi dunia tidak berhutang apa2 padamu. Begitulah aku melihatnya, tidak masalah jika seluruh dunia membenciku, karena ini tetap disebut Guns N’ Roses, tapi mungkin ini bukan versi yang mereka sukai atau apalah. Begitulah keadaannya tapi itu tidak masalah. Fokusku hanya memberikan sesuatu yang bisa membuat orang tersenyum.
Tidak seorangpun berhutang padaku. Apa yang orang ketahui tentang aku, atau apa yang aku ingin mereka ketahui tentang aku, itu tidak masalah. Mereka bisa mengetahui apa yang mereka ingin ketahui dan itu urusan mereka. Mereka yang akan memutuskan sendiri. Yang penting adalah bahwa kamu tetap menjadi orang yang sama dan jika mereka punya cinta dihati mereka, mereka akan menemukan hal2 yang membuat mereka mencintaimu.
Jika ada yang mencari orang untuk disalibkan, mereka akan menemukan hal2 atau memutarbalikkan hal2 itu untuk bisa melakukannya. Jadi itu diluar jangkauanku. Yang bisa kulakukan hanya menjadi diriku sendiri dan  tidak perlu meminta maaf, hanya itu.

Kupikir itu benar. Kamu mengatakannya dengan tepat.
Baik, terima kasih banyak.

Selasa, 18 Desember 2012

Interview Bumblefoot dengan Mayhem Music Magazine (Part 1)


Kamu punya teknik bermain gitar yg luar biasa. Dan terkesan bahwa gitarlah yang menjadi suaramu, itu bukan sekedar sebuah instrumen. Apakah selalu seperti itu bagimu?
Tidak. Kupikir yang terjadi adalah ketika kamu memulai, kamu tidak berpikir tentang teknik. Kamu hanya memikirkan lagu2 yang kamu suka atau hal2 seperti itu, dan kamu pasti akan bersemangat memainkannya. Kemudian teknik hanya akan membantumu untuk fokus pada seberapa kemajuanmu, seberapa jauh kamu bisa menggunakan teknik itu sendiri.
Kemudian kamu akan mulai kehilangan pandangan terhadap hal2 yang sederhana. Kamu seperti berada terlalu jauh hingga kamu lupa apa bagaimana awal dari semua itu dan kamu bahkan tidak dapat melihatnya lagi dari tempat kamu berada sekarang. Kemudian itu akan mulai berputar2 dan kamu akan mengambil semua yang kamu pelajari selama ini dan menyatukan semua itu.   
Dan kamu mulai memandangnya bukan sebagai sebuah garis yang menuju ke suatu arah tertentu, itu lebih menyerupai hal2 yang membesarkan hati dan yang kamu kagumi dan kamu tambahkan dalam kehidupan. Kukatakan semakin lama kamu mendapatkannya, akan semakin bercita rasa yang kamu dapatkan.
Jadi yeah, aku berpikir setahun atau dua tahun terakhir ini benar2 gila. Bagaimanapun, aku memikirkan hal2 yg bisa membuat perbedaan, hal2 yang masuk dalam kehidupan pribadimu. Apa yang kamu rasakan pasti sangat menentukan bagaimana kamu akan bermain, seberapa mudah kamu tersakiti, seberapa banyak bagian dirimu yang ingin kamu ekspos.

Tampak sekali kamu mencintai musik dalam setiap aspek. Dari bermain, menulis lagu, produksi, bagiku kamu adalah seorang yang selalu bisa bangkit kembali. Darimana datangnya dorongan itu?
Itu semua bermula ketika aku mendengarkan Kiss pada saat aku berusia 5 tahun. Saat itu, seketika aku mendengarkan album Alive Kiss, aku berkata “Itu yang ingin kulakukan.” Begitu juga dengan The Beatles – bagian cello yang diletakkan oleh George Martin- semua itu yang menjamahku dan membuatku mencintai musik.
Jadi The Beatles membuatku mencintai musik, suaranya, bagaimana itu mempengaruhimu secara emosional. Sedangkan Kiss membuatku ingin berada diatas panggung, pertunjukan besar dan semuanya. Dimulai dengan itu dan seluruh hidupku kepersembahkan untuk semua aspek dari musik.
Menurutku apapun yang kulakukan dan kuperoleh, aku akan membagikannya. Aku akan mengajarkannya pada orang lain, sama seperti hal itu diajarkan padaku. Jadi aku bermain selama 6- 7 tahun, belajar semua hal akademis, semua teori musik, kemudian aku mulai mengajarkannya pada orang lain. Usiaku 13 tahun waktu itu. Pada awalnya aku mulai mengajar pada seorang anak berusia 16 tahun di lingkungan rumahku. Aku telah bermain musik sejak usiaku 7 tahun, jadi aku mengajarkan pada mereka apa yang telah aku pelajari.
Ketika aku berusia 15 tahun aku punya sebuah studio yg cukup layak dengan 8 track ku, keyboard, drum kecil dan semuanya. Jadi selain melakukan demoku sendiri, aku mulai membawa orang2 ke studio dan merekam mereka. Apapun yang kulakukan, aku akan membagikannya pada orang lain sama seperti itu dibagikan padaku. Seseorang memberikannya padaku dan aku akan memberikannya pada orang berikutnya, karena tentang itulah sebenarnya musik itu.
Belakangan ini aku sering memikirkan hal itu karena aku mulai melakukan hal lain disamping musik, seperti membuat saos pedas.
Aku baru mengetahui kemiripannya bukan pada benda / hal apa itu, tapi bagaimana kita membagikannya pd dunia. Itu seperti musik. Kamu suka musik dan kemudian kamu mulai belajar musik, dan kamu mulai membuat musik dan kamu membagikannya. Menurutku semua seperti itu, entah itu fotografi, jenis seni apapun seperti membuat film, menceritakan dongeng, membuat makanan, membuat saos pedas, kamu akan menyukainya. Jadi kamu akan membuatnya dan membagikannya. Jadi menurutku ini adalah perkembangan alami yang terjadi pada apapun yang kamu sukai.

Aku tahu bahwa kamu membagikan pengetahuanmu kepada murid2 lewat Skype. Apakah kamu masih punya waktu untuk itu ketika sedang tur?
Aku tidak bisa karena kujamin dimanapun aku berada, koneksi internetnya akan payah. Maksudku, kamu harus melihat selama dua hari ini aku mencoba meng-upload sebuah video, melalui hotspot iPhone ku atau koneksi disini atau melalui apapun yg kudapatkan, dan selama dua hari aku terus menerus mencobanya. Dimanapun aku berada ketika sedang tur, aku hanya akan mendapatkan koneksi internet yang payah.
Aku sedang banyak tur hingga aku tidak ingin menjadwalkan pelajaran untuk seseorang dan kemudian itu semua berantakan karena Skype tidak bisa – aku tidak bisa upload video. Karena itu, ketika aku harus melakukan videocast, aku akan berkata “Kamu harus menunggu sampai aku kembali ke rumah dan bisa melakukannya.” Kukira koneksinya sangat buruk dan aku tidak bisa membuat audio dan video. 

Ini lucu, karena pertanyaanku selanjutnya adalah bagaimana internet mempengaruhimu sebagai seorang musisi?
Oh, itu segalanya. Internet -ketika itu bisa didapatkan- adalah segalanya. Itu adalah koneksi semua orang ke seluruh dunia. Sebelum itu, aku ingat belasan tahun yang lalu ketika aku terbangun pukul 4 pagi dan aku harus mengirim fax ke seseorang di Jepang.  Sekarang kamu dapat mengirim email kapanpun dan mereka juga bisa menjawabmu kapanpun.
Tentang distribusi musik, para artis telah lepas dari sangkar mereka yang mengunci dan menahan mereka dan kuncinya dipegang oleh label rekaman dan distribusinya. Sekarang semua orang bisa membuat musik dan meletakkannya diluar sana untuk seluruh dunia, itu bagus untuk semua orang. Itu bagus untuk artisnya sendiri dan bagus juga untuk para pecinta musik.
Satu2nya hal yang sulit sekarang adalah ada terlalu banyak musik diluar sana, menjadi lebih sulit untuk menemukan musik, karena terlalu banyak. Itu seperti mencoba memilih sesuatu dari daftar menu yang panjangnya sampai 20 halaman.

Betul sekali.
Apa yang kamu pilih? Sekarang hampir semua orang punya senjata yang sama dan pertanyaannya adalah sebagaimana bagus kamu menembak, itu yang membuat seseorang berada lebih diatas dibanding yang lain. Semua orang bisa membuat musik. Seorang bocah berusia 15 tahun juga bisa membuat musik dan membuatnya mudah diperoleh, semudah memperoleh Metallica.

Tapi itu hal yang bagus.
Itu hal yang bagus, memang.  

Karena beberapa orang tidak akan pernah terdengar jika semua tergantung label rekaman.
Tentu saja dan hal2 itu terjadi karena omongan dari mulut. Jadi jika kamu adalah seorang penembak yang lebih jago dan orang2 tahu itu, maka mereka akan menyukainya dan membagikannya. Mereka akan saling mengatakan tentang itu dan kata2 hanya keluar begitu saja seperti itu.
Biaya untuk itu jauh lebih murah. Dulu diperlukan setidaknya 1 juta dollar untuk membuat video. Sekarang kamu dapat membuatnya dengan iPhone kamu dan meng-uploadnya di YouTube dan akan banyak orang yang melihatnya. Meskipun pada saat yang bersamaan, kamu juga tidak menghasilkan banyak uang. Itu seperti semua angka2 itu menjadi semakin kecil. Jadi tidak butuh biaya banyak. Itu seperti biaya hidupmu dan apa yang kamu dapatkan telah mengecil sampai pada level itu.

Wah, jadi lebih sulit juga mengetahuinya begitu itu keluar.
Yeah, kamu tidak punya kendali. Kamu dapat mengeluarkannya, menjualnya tapi 90% orang akan memperolehnya dengan cara mereka sendiri.
Ini adalah dunia “free sample” dan jika orang2 menyukainya, mereka akan memberi donasi. Begitulah cara kerjanya. Jadi apa yang kurasakan belakangan ini adalah bahwa ini bukan tentang musikmu lagi. Ini tentang kamu dan jika orang2 ingin mendukungmu, orang2 itu akan mendukung musikmu.
CD adalah bagian dari merchandise yang orang2 inginkan sekarang. Mereka sebenarnya tidak membelinya untuk mendapatkan musiknya. Mereka membelinya karena mereka ingin mendukung kamu dan mereka ingin memiliki obyek yang nyata yang mewujudkan kecintaannya padamu. Mereka merasa seolah2 terkoneksi denganmu, orang2 itu, dan oleh karena itu mereka mendukungmu. Mereka suka musikmu karena mereka menyukaimu.

Kamu juga sangat berhasil dalam proyek solomu di masa lalu dan sekarang kamu merilis track ke publik secara online. Apakah kamu masih ingin melakukan hal yang sama, mengeluarkan album dalam bentuk CD?
Tentu, karena banyak orang... Bagiku, itu sangat sederhana. Berikan kepada orang2 apa yg mereka inginkan. Dengarkan mereka. Tanyai mereka. Temukan apa yg orang inginkan dari kamu dan bagaimana mereka menginginkannya dari kamu. Banyak orang yang menyukai musikku masih menginginkan CD. Mereka ingin punya sesuatu yang dapat dipegang dengan tangan mereka. Mereka menginginkan merchandise.

Fans menginginkan CD ada di tangan mereka, tapi kamu merilis satu lagu di internet setiap bulan.
Ah, iya. Jika aku tidak mengeluarkan satu lagu setiap bulan dan aku menunggu sampai 1 CD lengkap dengan 12 lagu, bisa dikatakan, itu tidak akan keluar. Karena ketika aku memiliki 9 lagu, aku harus tur dan aku tidak punya waktu lagi. Kehidupan benar2 ada ketika kamu berada di rumah. Kamu pergi selama 3 bulan, kemudian kamu pulang dan ada semacam daftar hal2 yg harus kamu lakukan di rumah dan yang harus kamu rawat. Jadi kamu hanya berlomba melawan waktu untuk mengerjakan itu semua dan semakin lama semakin sulit meluangkan waktu untuk sekedar berada di studio dan melakukan sesuatu yang kreatif.
Jadi aku akan pulang dan kemudian menerobos keluar demi sederet solo gitar tamu pada album orang2 yang berbeda, akan seperti itu. Tapi menjadi lebih sulit untuk mendapatkan waktu dan fokus menulis musikku sendiri. Kamu harus membuat musik untuk hidupmu. Kamu harus membuat kehidupan bekerja untuk musikmu.
Sebenarnya hanya tentang itu, mengerjakan musik dan memasukkannya ke kehidupanmu. Tidak seorangpun harus berkorban untuk orang lain terlalu banyak. Kompromi kecil, tapi kamu harus bisa mengerjakan keduanya. Kamu harus membuat musikmu bekerja untuk kehidupanmu dan kamu harus membuat kehidupanmu bekerja untuk musikmu.
Jadi bagiku, hal terbaik untuk dilakukan adalah mengeluarkan 1 lagu setiap bulan, memperoleh bara yang konstan daripada harus menunggu sampai panasnya bisa mendidihkan air. Lebih baik seperti ini. Kita sekarang hidup dalam dunia dimana kita tidak harus mengeluarkan album. Seperti aku ingin menyelesaikan kisah yang lengkap dalam satu buku, berhadapan dengan menyelesaikan satu bab pada waktu tertentu, kupikir orang2 lebih menikmati untuk tidak menunggu dua tahun dan mendapat banyak hal.
Tapi jika kamu mempertahankan bara yang konstan itu selalu ada, itu seperti memberikan sedikit musik di suatu waktu, dan itu akan menjaga semuanya tetap hangat dan itu akan tetap bertahan. Itu lebih baik bagi mereka, karena setiap bulan mereka punya sesuatu yang baru untuk dinantikan, daripada harus menunggu 2 tahun.
Jika mereka mendengarkan 12 lagu, bisa dikatakan sebulan setelah itu keluar, pada akhir bulan mereka akan berkata, “Baiklah. Aku telah mendengarkannya. Sekarang apalagi?” Tapi jika kamu memberikan 1 lagu – dan aku tidak memberikan lagu saja pada mereka, aku memberikan transkrip pada mereka, aku memberikan stem rekaman pada mereka. Mereka dapat melakukan lebih dengan lagu itu, yang kupikir akan lebih baik karena aku tidak akan bisa meluangkan waktu sebanyak itu jika aku harus mengerjakan sebuah album. Aku suka memberikan sedikit musik pada orang2 tapi dengan lebih sering. Kupikir itu berhasil dan aku dapat melakukannya. Jadi kita punya teknologi.

Senin, 17 Desember 2012

Slash Konfirmasi Partisipasinya dalam Videogames "BandFuse: Rock Legends"


Belakangan ini Slash memang sedang sibuk dengan tur album solo keduanya, tapi di tengah2 kegiatannya mencurahkan energi pada karir musiknya, dewa gitar itu lewat twitter nya mengkonfirmasi partispasinya dalam sebuah video games baru “Band Fuse: Rock Legends”

Video games seperti “Rock Band” dan “Guitar Hero” tidak hanya menarik perhatian orang pada berbagai band terkenal, tapi juga bisa menjadi titik awal bagi para pemula dalam mengeksplorasi ketertarikannya untuk memainkan instrumen. Tapi bagaimanapun, para musisi beranggapan bahwa games tersebut tidak menyerupai pengalaman yg  sebenarnya dalam bermain musik. Disitulah “Band Fuse: Rock Legends” hadir.

Games tersebut membanggakan “tabulasi standar animasi untuk sebuah pengalaman yang sebenarnya”. Tidak hanya satu, bahkan empat orang pemain dapat bermain pada saat yg bersamaan dan memainkan musik seolah2 musik itu sengaja dipersembahkan untuk bahan belajar mereka. Slash mengatakan bahwa “Band Fuse: Rock Legends” adalah games gitar terbaik.

Musisi seperti Slash, Zakk Wylde dan dewa bass Bootsy Collins telah memfilmkan tutorial mereka dalam games tersebut, mengajarkan bagaimana memainkan track2 tertentu. Tapi tidak perlu menguatirkan bagaimana bisa mengikuti permainan para musisi hebat itu, karena games itu mendukung semua tingkat keahlian, dari pemula yang baru pertama kali bermain sampai musisi profesional.

Games “Band Fuse: Rock Legends” diharapkan bisa dimainkan di Xbox dan PlayStasion 3 pada musim semi yang akan datang.  

Jumat, 07 Desember 2012

Slash & Lenny Kravitz


Slash dan Lenny Kravitz adalah teman SMA tapi saat itu mereka tidak kenal dekat. Tahun 1991 ketika mereka berdua sama2 tenar di dunia musik, mereka berkolaborasi untuk membuat satu lagu untuk album Kravitz yang akan dirilis. 

Lagu Always on The Run merupakan hasil karya yang apik dari mereka berdua. Semula Slash menulis lagu itu untuk GN'R tapi ketika menunjukkan pada Kravitz, Kravitz membantunya mentransformasikan lagu itu menjadi lagu yang hebat. Bahkan para fans menganggap solo gitar Slash di lagu tersebut termasuk salah satu yang terbaik.



Sengketa Axl Rose - Activision Blizzard akan Dibawa ke Pengadilan


Bulan Februari tahun depan Axl Rose akan mendapat peluang untuk menggugat Activision Blizzard berkenaan dengan kasusnya melawan perusahaan tersebut. Kasus yg dipersoalkan adalah penggunaan karakter Slash dalam game Guitar Hero III dan menghubungkannya dengan musik GN’R.

Axl menyatakan bahwa Activison Blizzard, pembuat game Guitar Hero III, telah menipu dan melanggar kontrak dengan menyertakan mantan teman band yang sekarang diasingkan itu (Slash) dalam musik GN’R.
Sebelumnya, gugatan Axl telah ditolak pada masa pendahuluan sidang karena kadaluarsa. Axl mengatakan bahwa alasan dia begitu lama mengajukan gugatan adalah karena adanya usaha untuk mencari solusi lain.

Dia menjelaskan, “Alasan mengapa aku tidak segera mendaftarkan gugatan adalah karena Activision Blizzard – lewat manager dan perwakilanku – menawarkan sebuah video game dan proposal bisnis bernilai jutaan dolar untuk menyelesaikan dan membereskan gugatanku berkenaan dengan Guitar Hero III.”
Axl menyatakan bahwa negosiasi tersebut berlangsung antara Desember 2007 sampai November 2010, dengan tawaran sebuah game yang secara khusus di dedikasikan untuk GN’R atau sebuah game yang berdasar pada album “Chinese Democarcy”

Sementara Activision Blizzard menyatakan bahwa mereka menerima lisensi “Welcome to The Jungle” lewat GN’R music, pemegang lisensi lagu tersebut dan bahwa Axl Rose tidak memiliki otoritas terhadap lagu “Wecome to The Jungle” secara pribadi karena dia tidak memiliki lagu tersebut.

Meskipun gugatan itu tampaknya tidak akan berlanjut lebih jauh, namun Pengadilan telah menetapkan tanggal1 Februari 2013 untuk sidang atas sengketa antara Axl Rose dan Activision Blizzard.


Wawancara Bumblefoot dengan Metality


Menjadi gitaris band sebesar Guns N’ Roses adalah prestasi yg luar biasa dan pasti menjadi pengalaman hebat. Bagaimana semua itu terjadi?
Sudah lebih dari 8 tahun yg lalu ketika GN’R menghubungiku. Pada saat itu, aku sedang merilis albumku sendiri, tur, menjadi produser band2 hebat, menjadi bintang tamu artis2 keren, memberi lisensi di acara TV dan videogames, mengajar musik di sebuah universitas. Hidupku begitu lengkap dan menarik dan tawaran untuk mengesampingkan itu semua demi bergabung dengan band lain... aku mengatakan tidak. Satu setengah tahun kemudian, mereka menghubungiku lagi dan kami berhasil. Aku harus membatalkan tur Bumblefoot dari Rusia sampai Iceland, berhenti mengajar, menghentikan produksi termasuk albumku sendiri dan mengambil kesempatan untuk menyulap semuanya. Kami nge-jam tujuh kali, aku mempelajari semua lagu di album Chinese Democracy yg belum dirilis itu , dengan mendengarkan lewat laptop selama setengah jam dengan bolpen dan kertas di tangan dan aku ... (hit the road)

Apakah kamu punya pemanasan yg khusus sebelum tampil live?
Biasanya aku berjalan2 di ruangan dengan gitar di tanganku dan memainkan apa saja, hanya untuk melemaskan jari2 tangan. Tapi kadang aku memainkan lagu yang bakal kumainkan, supaya lebih percaya diri bahwa aku aku tau apa yg sedang kumainkan. Tapi tidak ada pemanasan rutin yg spesifik, hanya itu saja

Seperti apa kehidupan dlm tur? Dari yang aku baca di bio kamu, tampaknya kamu mendapatkan pengalaman yg luar biasa tapi juga ada beberapa kesulitan. Aku pikir dalam proyek yg berbeda, pengalaman juga akan berbeda, tapi ceritakan seperti apa suka dukanya?
Pertama, dukanya... ketika sakit atau terluka dan mencoba untuk menyelesaikan show ketika kamu secara fisik tidak mampu. Itu yg terburuk, bukan hanya secara fisik tapi secara mental juga – itu merupakan perasaan yg tak tertolong. Dan ketika keluargamu di rumah membutuhkanmu dan kamu tidak bisa ada disana untuk mereka. Sukanya adalah membuat orang senang, itulah alasan utama setiap entertainer. Ketika audiens mengejutkanmu dengan membentangkan banner besar melewati 100 orang, itu pemandangan yg luar biasa. Ketika orang2 mendatangimu dan memberitau bahwa musikmu membantu mereka melewati masa2 sulit, ketika kamu bisa membuat musik untuk menolong mereka yg membutuhkan, itu yang paling berarti. Itu semua sukanya.

Setelah membaca biografimu, tampaknya kamu mengalami berbagai macam kesulitan dalam hidup dan mencoba banyak solusi alternatif, meskipun  itu tampak tidak berhasil. Apakah kamu akan mengatakan bahwa musik adalah sumber dari harapan dan kebahagiaanmu selama ini?
Musik memang seperti itu. Kesulitannya adalah ketika bisnis membunuh semangatmu dan itu merubah musik menjadi sumber stress kamu. Itu bagian tersulitnya – ketika kemampuan untuk menyembuhkan dari musik dikuliti, itu menjadi sangat berbahaya. 

Proyek apa yg sedang kamu kerjakan belakangan ini, dan apakah kita dapat mengharapkan album dlm waktu dekat?
Tahun lalu, aku merilis sembilan single Bumblefoot, semua dilengkapi dengan transkrip, mix pengganti dan stem rekaman. Aku memproduksi dan merilis album debut dari artis rock perempuan Alexa Vettere dan Poc. Aku menambahkan gitar dan mixing akhir untuk album rapper Scarface yg akan segera rilis “Work Ethic”. Ketika tur sedang break, aku menambahkan part solo gitar untuk berbagai macam album, tampil dalam pertunjukan amal dan kemudian segera melanjutkan tur lagi. Aku akan sangat senang seandainya bisa menulis lagu bersama GN’R saat ini tapi kehidupan kadang berbeda dengan apa yg telah direncanakan. Aku berharap bisa segera mulai menulis lagu dengan mereka ketika kami sedang bersama.

Wawancara Slash dengan Simon Rushworth dari Journal Live (Oktober 2012)


Tentang kisah ketertarikannya menjadi seorang musisi:
“Aku memilih gitar karena aku suka gitar. Sangat jelas & sederhana. Itu semata2 hanya tentang instrumen, tidak ada pertimbangan aspek profesional. Bagiku, gitar akan tetap menjadi sesuatu yg memberi inspirasi, dari dulu sampai saat ini. Aku diinspirasi oleh sound tahun 60-an dan 70-an. Solo gitar yang bersemangat dlm lagu rock, itu yg benar2 mengenaiku. Aku tumbuh pd saat The Yardbirds, The Stones dan Hendrix mendominasi, dan gitar adalah raja. Tapi aku tidak punya cita2 untuk menjadi pemain gitar sampai aku memegangnya ketika aku berusia 15 tahun. Aku sangat menikmati bermain gitar tanpa menyadari atau membayangkan bahwa itu yang bakal aku lakukan.” 

Tentang album solo pertamanya yang menampilkan banyak penyanyi terkenal:
“Aku tidak punya rencana apa2 setelah menyelesaikan album itu, tapi aku tau bahwa melibatkan begitu banyak orang dalam rekaman akan menjadi sesuatu yang keliru. Aku tidak bermaksud untuk melakukan penampilan ulang dari album itu. Ada beberapa lagu yg sebenarnya ingin kumasukkan dalam album solo pertama tp aku tidak dapat menemukan orang yg tepat untuk menyanyikannya” 

Tentang formasi band turnya sekarang:
“Aku pernah mendengar nama Myles Kennedy, vokalis Alter Bridge, tp tidak pernah mendengar dia menyanyi. Dan akhirnya, lagu2 versi Myles muncul dengan sangat mengagumkan dan saat itu aku bertanya padanya apakah dia bersedia melakukan tur pertama denganku. Kemudian aku dikenalkan dengan drummer Brent Fitz dan dia mengenalkanku pada seorang pemain bass. Kemudian tiba2 saja aku punya band hebat ini dan kita tampil dalam beberapa show. Hari berganti menjadi tahun dan Myles beserta rekan2 lain dlm band menjadi bagian keluarga”

Tentang album “Apocalyptic Love” yang direkam bersama band turnya:
Pada titik ini aku merasa bahwa apa yg kulakukan lebih dari sekedar proyek solo, aku menjadi bagian dari sebuah band. Setiap personil punya masukan dalam proses penulisan lagu dan jika melihat album berikutnya, aku tidak melihat ada yang berubah. Saat ini kami memang sedang tur tp aku ada di tahap awal perekaman ide2 dan aku menyimpannya untuk digunakan dikemudian hari”

Tentang proses penulisan lagu:
“Tergantung situasi. Kadang aku membuat musiknya dulu kemudian aku merekam dan mengirimkannya ke Myles. Kemudian dia akan mengembalikannya kepadaku dengan beberapa ide – mungkin hal2 yg membuat vokalnya masuk – kemudian kapanpun kita punya kesempatan, kita akan duduk bersama dan menggarap lagu itu. Biasanya aku datang dengan ide2 dasar dan menyebarkannya pd mereka. Tentang Apocalyptic Love, kami pergi ke studio setelah sebulan latihan dan merekam semuanya secara live. Itulah sebabnya album ini seperti sebuah rekaman yg spontan. Tidak ada peraturan bagaimana kami harus menulis dan merekam lagu. Aku cukup datang dengan beberapa riff, merekamnya dan melihat apa yang akan dilakukan Myles dengan itu.”

Guns N' Roses dan Joe Perry

“Saat itu mereka disebut Metal tapi sebenarnya bukan. Metal tidak sexy, rock yang sexy. Dengan kata lain kamu bisa mendapat rock nya tapi kamu masih butuh roll. Lagu2 seperti “Paradise City” dan “Welcome to The Jungle” cukup sederhana, chorus nya datang tepat pada saat kamu menginginkannya. Slash memainkan apa yg dibutuhkan lagu itu. Musik GN’R benar2 berbeda dengan band2 yg lain saat itu. Lagu2 mereka benar2 bercita rasa. Duff McKagan seperti bassist AC/DC: permainannya cukup sederhana, tp mereka membuat band itu menjadi armada yang tak dapat dihentikan. Izzy Stradlin juga berperan penting. Guns N’ Roses bermain sebagai sebuah gang persis seperti yang kamu harapkan”  
~Joe Perry~

"Pengalaman pertama nge-jam dengan Joe Perry sangat surreal. Kami memainkan Train Kept A Rolling dan aku tidak percaya kalau aku sedang bermain dengan orang2 yang selama ini aku dengarkan albumnya dan aku tonton konsernya. Aerosmith selalu menjadi band favoritku. Perasaan itu sulit dijelaskan. Aku tidak pernah berpikir aku bermain dengan seseorang penggemar yang menyukaiku seperti aku menyukai Joe Perry."
~Slash~



Slash: about Fergie

"Aku melihat Fergie menyanyi lagu rock n roll dan aku terkesima dengan kemampuannya. Kemampuan Fergie sudah terbukti dalam dunia musik pop tapi melihat bagaimana dia membawakan lagu rock, adalah hal yang berbeda. Dan aku punya sebuah lagu yang kupikir dia yang harus menyanyikannya" 

Slash Tidak Tau Perbedaan Antara Gitar & Bass


Pada saat berusia 13 tahun, Slash mendatangi Fairfax Music School dan mengatakan ingin belajar main bass. Ketika bertemu dengan guru musiknya, guru tsb menyarankan agar Slash punya gitar bass sendiri agar bisa berlatih maksimal. Akhirnya Slash menyampaikan keinginannya pada neneknya dan neneknya memberikan pd Slash sebuah gitar flamenco tua yang diambil dari dalam lemari. Gitar tsb hanya punya 1 senar. Keesokan harinya Slash menemui guru musiknya dengan membawa gitar tsb. Melihat itu, gurunya paham bahwa dia harus benar2 mulai dari nol untuk melatih Slash karena dia bahkan tidak tahu perbedaan bass dan gitar...:D 

Autobiography Duff akan Difilmkan


Rainstorm Entertainment telah mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi film dokumenter Duff McKagan “It’s So Easy and Other Lies”. Rainstorm Entertainment adalah perusahaan produksi yang biasa membuat film komersil tentang orang2 yang memiliki kisah hidup dan visi yang unik. Perusahaan ini didirikan oleh Steven G Kaplan pada tahun 2002.

Film yang diadaptasi dari buku autobiografi Duff itu akan disutradarai oleh Christopher Duddy dan diproduseri oleh Steven G Kaplan dan Duff McKagan. Buku autobiografi Duff itu sendiri sekarang telah menjadi best seller sejak dirilis pada tahun lalu.
Film dokumenter itu akan mengisahkan kehidupan yang luar biasa dari salah satu founding members Guns N’ Roses dan Velvet Revolver. Seperti bukunya, film ini akan mengisahkan kehidupan Duff menuju puncak popularitas, perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan narkoba, pergolakan pribadinya, dan transformasinya menuju kedamaian hati dan penyelematan dirinya.
Produser Steven G Kaplan berujar, “Kami sangat antusias bekerjasama dengan Duff McKagan dalam penggarapan dokumenter yg sangat berpengaruh ini, yang mengisahkan kejayaan, kejatuhan dan penyelamatan seorang bintang rock dan pembelajaran yang sesungguhnya dari kecanduan dan kedamaian hati.

Dalam interview-nya dengan majalah Rolling Sone tahun 2011, tentang bukunya itu Duff berkomentar, “Buku itu bukan benar2 kisahku, bahkan bukan autobiografi atau riwayat hidupku. Itu kisah tentang sesuatu buruk yg terjadi padaku. Buku itu mungkin tidak seperti yg diharapkan orang2 karena itu bukan kisahku tentang GN’R atau VR. Semua itu ada dalam buku karena itulah yang melambungkan aku ketika aku tenggelam semakin dalam kecanduan dan akhirnya aku menemukan jalan keluar. Menulis buku menjadi sangat menantang karena itu sesuatu yang tidak pernah kupikirkan selama ini. Dan menulis memaksamu untuk mengambil bagian dari hidupmu, peran yang sebenarnya kamu mainkan – itu semua berlawanan dengan apa yang kamu susun kemudian”
Film ini ditargetkan tidak hanya menjaring penggemar Duff McKagan, tapi juga penggemar Guns N’ Roses, Velvet Revolver dan Loaded. Jika digabungkan, penjualan album band2 itu telah mencapai lebih dari 100 juta copy. Penggarapan film diharapkan bisa dimulai tahun ini. 

Autobiography Sang Bassist


Duff McKagan baru saja merayakan peluncuran autobiography-nya: “It’s so easy (and other lies)” pada tanggal 15 Oktober yang lalu di Viper Room, West Hollywood, California. Acara tersebut diberi tajuk “A Punk’s Revue”.

Peluncuran buku tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari para penggemar, bahkan beberapa musisi seperti Mike Squires, Jack Rouse dan Burke Thomas tampak hadir menemani Duff.
“It’s so easy (and other lies)” adalah sebuah autobiography yang sangat jujur dan apa adanya tentang terbentuknya Guns N’ Roses dan perjalanan mereka menuju puncak popularitas. Dengan gayanya yang terus terang, mempesona dan introspektif, Duff mengisahkan perjalanannya sebagai bassist GN’R selama 12 tahun, perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan obat bius, jalannya yang tidak biasa menuju ketenangan & kedamaian hati, keberhasilannya sebagai investor bisnis dan sekaigus menjadi ayah dan suami yang luar biasa.

“It’s so easy (and other lies)” ada di posisi ke 17 dalam best seller list New York Times untuk kategori nonfiksi.

Dari kelima original line up GN’R, Duff bukan satu2nya personil yang menulis autobiography. Sebelumnya Slash telah meluncurkan autobiography-nya dengan judul dirinya sendiri: “Slash” dan Steven Adler juga meluncurkan autobiography-nya: “My Appetite for Destruction: Sex, Drugs & Guns N’ Roses”

Akankah suatu saat nanti Axl Rose dan Izzy Stradlin juga akan meluncurkan autobiography masing2??? Just wait n see...:D

Wawancara Todd Kerns dengan Slash Army UK


      Dulu saat kamu sedang tumbuh dewasa, siapa pengaruhmu dalam musik?
Ini lucu karena 3 pengaruh utamaku sampai sekarang masih menjadi band favoriteku: Kiiss, The Ramones, Guns N’ Roses. Selain itu ada The Who, The Beatles, The Stones, Sex Pistols, Clash, Cheap Trick, New York Dolls dan masih banyak lagi. Aku cinta rock n roll.

2     Apakah kesenanganmu yang membuatmu merasa bersalah?
Kukira Duran Duran lah kesenanganku yang membuatku merasa bersalah. Kupikir mereka menulis lagu yang hebat dan John Taylor adalah pemain bass yang luar biasa.
3
3     Jika kamu bisa bermain dengan musisi siapapun, baik yang masih hidup atau sudah mati, siapa mereka?
Keith Richards atau Paul McCartney... aku akan mendapat serangan jantung karena itu.
4
      Ketika kamu libur dan berada di rumahmu di Canada, apa yang kamu lakukan untuk menghabiskan harimu?
Biasanya aku minum kopi, bermain gitar, merekam, membaca buku, komik dan lain2 yang aku suka.
5
5    Kamu baru saja menyelesaikan tur di Inggris selama 6 hari. Bagaimana rasanya dan apa yang membedakan dengan bermain di negara lain?
Inggris sangat mengagumkan buat kami.  Begitu banyak band Inggris yang menjadi bagian besar dari DNA musikku. Band yg telah kusebutkan tadi atau The Smiths, Joy Division dan beberapa aliran baru dari band heavy metal seperti Judas Priest. Berada di Inggris membawa itu semua kepadaku. Dalam citarasa Inggris yang lebih modern, aku suka The Wildhearts & The Darkness.
6
6    Ketika kamu berada di atas panggung, apakah pikiranmu kadang2 berkelana memikirkan hal2 seperti apa yg akan kamu makan malam ini... atau apapun yg tidak berhubungan dengan yg sedang kamu lakukan di panggung?
Kupikir itu bisa saja terjadi tp aku tidak bisa mengatakan itu pernah terjadi padaku. Biasanya aku fokus berada di panggung.
7
7    Apakah dalam perjalanan karirmu, kamu pernah merasa gugup?
Oh, tentu. Sepanjang waktu. Sekarang tidak begitu tp ketika awal pertemuan dengan Lemmy atau Rick Neilsen dari Cheap Trick benar2 membuatku gila tapi aku cukup pandai berpura2 tenang. Baru2 ini aku makan malam bersama dengan Debbie Harry dan itu membuatku gila.
8
8     Kamu memiliki aksi panggung yang mengagumkan dengan energi yang luar biasa dan para audiens menjadi gila ketika kamu menyanyikan” Out Ta Get Me” atau “Doctor Alibi”. Apakah kamu akan menyanyikan sebuah lagu di album Slash berikutnya?
Sejujurnya, aku tidak punya petunjuk. Ketika aku menyanyikan lagu tersebut, itu menjadi sebuah kejutan yg menyenangkan. Aku benar2 tidak mengerti darimana datangnya ide itu pertama kali. Myles sedang rehat sejenak ketika aku berteriak ke audiens. Suatu kehormatan melakukannya di atas panggung dan akan menjadi kehormatan yg sangat besar untuk melakukannya dalam album tp bagaimanapun aku tidak memikirkan tentang hal itu. Jika itu terjadi, hebat. Jika tidak, aku pun masih memiliki hidupku.
9
9    Hal tergila apa yg pernah kamu lihat dilakukan oleh seorang penggemar?
      Aku tidak tahu yang tergila. Maksudku yang paling mengharukan bagiku adalah bagaimana perasaan mereka. Beberapa orang telah menunggu sekian lama untuk melihat Slash dan benar2 bertemu dengannya.  Suatu saat aku melihat seseorang menangis karena itu dan itu benar2 membuatku terharu. Dari situ, aku merasa berada di dekat Slash adalah normal2 saja tp itu seperti sebuah pengingat betapa besar arti Slash untuk para penggemarnya.

S    Seandainya aku adalah seekor lalat yang menempel di bus tour kalian ketika kalian sedang dalam perjalanan, apa yg akan kulihat?
The conspirator sering menyanyikan lagu dengan iringan gitar sementara Myles mengistirahatkan suaranya dan Slash menonton TV. Melebihi hari2 liar yg telah kami tinggalkan. Kami banyak tertawa. Kupikir kamu tidak akan bosan sama sekali.
1
1    Siapakah selebriti yang sangat kamu sukai sekarang ini?
Aku bukan orang yang suka memperhatikan selebritis. Belakangan ini aku dengan senang hati mengabaikan hal2 itu. Ok, aku akan mengatakan Debby Harry. Dia berusia 67 tahun dan masih mempesona.
1
1    Di negara mana kamu ingin bermain, yang kamu belum pernah bermain disana?
Jujur saja kami telah bermain di tempat2 yg mengagumkan dimana aku tidak pernah berpikir akan bermain disana. Berada di satu titik dimana tempat2 seperti London dan Paris menjadi familiar adalah hal yg aneh. Tahun depan kita membicarakan tempat2 yang mengagumkan seperti Tel Aviv, Rusia, Jepang. Kami berharap ke India tp itu belum terjadi. Kurasa India dan Afrika suatu saat, itu akan mengagumkan.
1
1    Jika kamu tidak menjadi musisi, apa yg akan kamu kerjakan sekarang?
Mungkin aku akan terlibat dalam sebuah film sebagai penulis atau bentuk lain dari menulis. Aku sangat menikmatinya. Aku penggemar film dan sangat suka membaca.
1
1    Apakah kamu punya hewan peliharaan... Jika ya, siapa nama mereka?
Sekarang ini aku tidak punya hewan peliharaan sama sekali. Aku tidak punya cukup waktu untuk berada di rumah, bahkan hanya untuk merawat tanaman.

Todd Kerns akan Rilis Album Akustik


Slash mungkin akan mengakhiri turnya tahun ini tapi bassist nya, Todd Kerns – yang juga merupakan frontman Sin City Sinners--   akan bergabung dengan Pledgemusic di bulan Desember yang akan datang untuk merekam lagu baru.

Todd  akan merekam album solo akustik dengan materi2 baru dan sebuah EP dengan beberapa lagu favoritnya yang dikemas ulang secara akustik.  Menjelang liburan yg sebentar lagi akan tiba, Todd memberikan lagu barunya “Little Grace” untuk di download secara gratis.

Dalam wawancaranya baru2 ini dengan The belleville Intellegencer, Todd menyampaikan betapa Slash telah berubah, tidak lagi menjadi bintang rock yang gila, liar dan egois: “Kita sedang membicarakan seseorang yang ada di Rock N Roll Hall of Fame, yang mendapat bintang di Hollywood Walk of Fame, dan albumnya terjual jutaan copy, dan telah bekerjasama dengan semua orang, dari Fergie sampai Michael Jackson dan Queen.... Untuk semua itu, dia bisa saja menjadi monster dan seseorang yang sangat mengerikan, meskipun kita akan memahaminya karena sederet prestasinya. Tapi dia tidak begitu. Dia adalah salah satu orang paling baik yang pernah kukenal. Dan aku selalu kuatir mengatakan hal seperti ini karena siapa tau itu akan mengaburkan image dia, seperti jika dia ingin muncul dengan image yang lebih gelap dan berat. Dia adalah orang yang serius dan benar2 fokus dan punya dorongan pada hidup dan karirnya ketika sebenarnya dia tidak perlu seperti itu. Dalam banyak cara, kupikir dia selalu bermain lebih bagus dari yang pernah dia mainkan. Dan dia masih mencoba untuk menggali lebih dalam lagi, hal2 baru dan tantangan baru bagi dirinya.”  

Mengenai bagaimana dia dan Drummer Brent Fitz dipandang sebagai bagian dari band Slash, bukan sekedar orang bayaran, Todd mengatakan, “Bahkan ketika kami mengerjakan DVD “Live at Stoke” aku hanya berpikir pada sampul dan dalamnya akan ada foto Slash dan mungkin Myles, tidak lebih dari itu, karena band ini selalu disebut sebagai Slash featuring Myles Kennedy dan aku tau aku berjalan ke arah mana. Slash adalah ikon dan Myles adalah artis yang penjualan nya multi platinum dan dia telah mencapai hal2 hebat dengan caranya sendiri. Aku selalu tau posisiku dan aku baik2 saja dengan posisiku. Dan tiba2 mereka merilis album live itu dan foto kami ada disitu dan kita terdaftar sebagai bagian dari band.”   

Tentang Todd Crew


Suatu malam, seorang sahabat datang di kediaman Slash dengan segudang permasalahannya. Dia baru saja diputus oleh kekasihnya yg sudah lama dikencaninya, didepak dari band nya gara2 terlalu sering hang out dengan anak2 GN’R. Tidak hanya itu, band yang mendepaknya juga tidak memberikan peralatan miliknya. Dialah Todd Crew, bassist Jetboy, sebuah band dari San Fransisco.

Dalam kondisi seperti itu, Slash menampung Todd selama beberapa hari di kediamannya & terpaksa mengajak Todd dalam meeting GN’R dengan Geffen Records. Sewaktu tinggal bersama Slash itulah,  Todd mengkonsumsi narkoba secara berlebihan karena rasa frustasinya. Sampai puncaknya, Todd tergeletak di lantai ketika sedang mengencani seorang bintang porno, Lois Ayres di Milford Plaza Hotel, New York.  

Slash berusaha menyadarkan Todd & berhasil, Todd mampu berdiri dan sejenak kemudian roboh lagi. Dalam keadaan setengah sadar, Todd menatap Slash yang ada tepat di sampingnya. Panik, Slash menelepon 911 dan Shelley, seorang temannya yang kebetulan ahli medis. Di tengah percakapan Slash dengan Shelley, Slash melihat sahabatnya itu tiba2 berhenti bernafas.

Slash melempar teleponnya, mengguncang2 tubuh Todd, memompa jantungnya, membawanya ke kamar mandi dan mengguyurnya dengan air tapi Todd tidak kembali. Ketika bantuan datang, Slash hanya terdiam duduk di bath tub dengan Todd rebah di lengannya, tak bernyawa.  

Slash: "Weiland telah dipecat dari STP."


Scott Weiland telah berulang kali melempar ide bahwa sekarang adalah saat yang tepat bagi Velvet Revolver untuk mengesampingkan permasalahan dan melakukan reuni, tapi Slash menanggapi dingin hal itu dan mengatakan bahwa ada motivasi lain dibelakang pernyataan Weiland itu.

Slash mengatakan pada St. Paul’s 93X, “Itu karena dia telah dipecat dari Stone Temple Pilots” Permasalahan di Velvet Revolver muncul ketika Weiland mulai mencoba2 memancing tentang reuni Stone Temple Pilots dan pertentangan di tubuh Velvet Revolver berhenti seketika setelah Weiland meninggalkan band tersebut dan tampaknya saat ini anggota yang lain (Duff, Matt dan Dave) belum siap untuk reuni dengan Weiland.

Slash mengatakan bahwa komentar Weiland yang peduli pada Velvet Revolver tersebut memang mengejutkan, tapi dia ingin menyelediki dan mengetahui situasi di Stone Temple Pilots lebih dulu. Slash menjelaskan, “Kupikir semua hal bisa dipertimbangkan karena hal seperti ini selalu tidak begitu jelas dan aku mulai mendengarnya kemudian aku bertanya2 sendiri, dan memang itu yang dikatakan padaku.”  

Velvet Revolver telah menjajal beberapa penyanyi terkenal sejak kepergian Weiland tapi belum menemukan pengganti yang tepat. Sementara itu, karir solo Slash sedang melejit dan album terbarunya Apocalyptic Love dihadirkan juga dalam deluxe edition. “Ada 2 track bonus didalamnya dan itu lucu karena ketika kami menggarap album yang original, aku ingin lagu2 tersebut dimasukkan, tapi terlalu banyak lagu.” kata Slash. “Jadi setiap kali aku merekam terlalu banyak materi, aku menemukan cara untuk merilisnya dan inilah caranya.” Selain dua lagu bonus tersebut, Deluxe Edition juga menghadirkan set akustik Slash dan The Conspirator di Guitar Center Session plus DVD penampilan mereka di Irving Plaza, New York.   

Slash juga mengatakan bahwa dia sangat senang bekerjasama dengan Myles Kenedy sebagai vokalis dalam band solonya. “Aku tidak membanding2kan siapapun.” ujar Slash. “Artis, penyanyi, musisi, ini tidak mirip siapapun, tapi satu hal tentang Myles adalah dia sangat ... Kami punya banyak persamaan karena kami sama2 gitaris. Dia adalah gitaris brilian dan kemudian diatas itu, dia juga penyanyi yang brilian, tapi kepribadiannya sangat rendah hati dan dia juga seorang pekerja keras, sangat hati2 dan dia punya etik kerja yang bagus dan dia adalah penyanyi yang luar biasa. Dia tidak pernah berhenti membuatku terkagum2.”

Tentang West Arkeen



West Arkeen adalah seorang gitaris dari San Diego. Bermula dari tinggal satu apartemen dengan Duff, West Arkeen kemudian menjadi sahabat anak2 GN’R. Yang menyatukan Arkeen dengan anak2 GN’R adalah minat mereka terhadap musik rock dan sama2 penggemar minum dan narkoba. Bahkan Arkeen lah yang mengenalkan Axl cs dengan crystal meth,salah satu  jenis narkoba yang sangat berbahaya.

Meskipun personil GN’R yang paling lama berteman dengannya adalah Duff , tapi diantara lima personil original line up, Arkeen paling cocok dan dekat dengan Axl. Arkeen menjadi co-writer beberapa lagu GN’R seperti It’s so easy, Bad Obsession, The Garden dan Yesterdays. Selain itu, Arkeen juga menjadi co writer beberapa lagu dalam album solo Duff McKagan, Believe in Me. Tahun 1995, Axl, Slash dan Duff menjadi bintang tamu dalam album perdana band bentukan Arkeen, The Outpatience.  

Tahun 1997, West Arkeen ditemukan tewas di rumahnya karena over dosis.

Slash's quotes


1. Aku tidak pernah ingin menarik perhatian orang2 supaya tertuju kepadaku, tapi begitulah yang aku lakukan.

2. Ini tidak seperti... akulah Brad Pitt, tapi aku cukup mudah dikenali. Suatu malam aku berkunjung untuk menemui temanku dan ketika aku sampai disana, tampak terlalu banyak perhatian. Hal tersulit menjadi bintang rock adalah untuk tidak menjadi bintang rock.

3. Antara The Beatles dan Stones, ayahku lebih menyukai Stones, jadi pasti ada genetik yang kudapat darinya.

4. Banyak orang2 yang mencitrakan diriku sebagai kasar dan tidak baik budi. Tapi aku benar2 berlawanan dengan itu karena aku dibesarkan untuk tidak menjadi seperti itu. Aku mungkin sering mabuk tapi aku selalu santun.

5. Gitar seperti perempuan. Kamu tidak akan pernah mendapatkannya dengan sempurna.

6. Tidak ada kata resiko dalam kamusku. Resiko adalah eksistensiku.

7. Seingatku mendapat jawaban tidak adalah masalah terbesar bagiku. Dan itu berarti akan membawaku ke jalan kreatifitas.

8. Ketika aku masih anak2, aku mendapat pekerjaan hingga aku bisa membeli rokok, bir dan sesuatu di A & P. Begitulah aku memandang uang. Itu tidak akan pernah menjadi faktor yang memotivasi.

9. Aku dulu berpikir Les Paul adalah sebuah gitar. Aku tidak tau itu adalah nama seseorang. Ketika aku mengenal Les Paul, aku sadar bahwa jika kamu benar2 terobsesi dengan seseorang, kamu pasti ingin menjadi seperti dia. Dia selalu mencoba menemukan jawaban atas apa yg dicari dalam pikirannya. Jika itu tidak ada, dia akan membuatnya sendiri. Hanya dia seorang yang menciptakan apa yg kusebut sebagai “musik populer.”

10. Perlu sebuah pencarian yg terus menerus untuk menemukan harmoni itu, untuk terhubung dengannya, dimana semua yang kamu inginkan keluar begitu saja. Momen seperti itu sangat jarang, tapi itu seperti obat bius: Sekali kamu mendapatkannya, kamu akan mencarinya lagi.

11. Axl dan aku datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Karena itu kami membentuk pasangan yg menarik dimana kami mencoba saling memahami satu sama lain.

12. Aku terintimidasi oleh menyanyi. Aku bisa membawakan sebuah nada dan menciptakan melodi tapi aku benci mengekspresikan diriku secara verbal – khususnya dalam bentuk sebuah lagu – bahkan aku tidak suka bersenandung untuk diriku sendiri.

Slash's words


Kami bukan type orang yang mau menerima kata “tidak” sebagai jawaban. Kami lebih menyerupai orang yang memberikan jawaban “tidak”. Sebagai individual, kami adalah orang yang cerdas, berpuas diri dan terbiasa melakukan sesuatu hanya dengan caranya sendiri- tidak bisa kompromi. Ketika kami menjadi satu kesatuan, kualitas tersebut menjadi lima kali lipat karena kami saling mendukung seperti kami membela diri kami masing2. Tiga definisi dari kata “gang” benar2 ada pada kami: 1) Kami adalah sebuah kelompok yang terhubung dengan lekat karena alasan sosial seperti perilaku yang buruk. 2) Kami adalah sekelompok orang dengan citarasa dan ketertarikan yg sama dan kami berkumpul untuk bekerja bersama. 3) Kami adalah sekelompok orang yang disatukan karena kejahatan atau tujuan anti sosial yg lain. Kami juga memiliki loyalitas layaknya sebuah gang: Kami hanya percaya kepada teman2 lama dan menemukan segala sesuatu yg kita butuhkan untuk saling percaya.”

“Aku sering duduk dengan gitarku dan mencoba memainkan riff2 yang sulit, sebuah melody yg sederhana tp tidak biasa. Itu caraku bermain gitar & mendapatkan seseuatu yg menarik, tidak sekedar berlatih gitar. Dan sampai hari ini aku masih melakukannya. Lebih dari sekedar latihan, aku menciptakan polaku sendiri dimana itu akan memberikan kebebasan kepada jari2 tanganku dengan tetap menyertakan telingaku. Karena jika berlatih tidak menyenangkan, untuk apa memusingkan itu semua”

"Aku bangga dengan hampir semua lagu yang kukerjakan, dengan cara, bentuk atau format apapun - entah itu aku yang menulisnya atau hanya sebagai bintang tamu - Jika kamu bisa menghidupkan sebuah lagu, kamu harus bangga."