Keputusan Axl untuk memecat Gilby dan merekrut Paul Tobias
menyebabkan hubungannya dengan Slash memanas. Sebagian fans bahkan memandang
Paul Tobias adalah Yoko Ono-nya Guns N’ Roses. Yoko Ono adalah orang yang
paling disalahkan atas perpecahan The Beatles. Perempuan inilah yang
menyebabkan John Lennon dan Paul McCartney tidak dapat bekerjasama lagi.
Setelah berbeda pendapat tentang gitaris baru mereka,
perbedaan antara Axl dan Slash kembali mencuat pada saat Guns ditawari untuk
meng-aransemen ulang lagu Sympathy for The Devil milik Rolling Stones. Lagu itu
akan dijadikan soundtrack film Interview with The Vampire (1994) yang
dibintangi oleh Tom Cruise dan Brad Pitt.
Sesaat setelah melihat filmnya, Slash langsung menelepon Tom
Cruise dan mengatakan terus terang bahwa menurutnya film Interview with The
Vampire menyebalkan dan dia tidak tertarik untuk mengisi soundtrack film
tersebut. Slash mengatakan pada Cruise agar menyampaikan pada produser untuk
menggunakan versi original Stones saja.
Namun bertolak belakang dengan sikap Slash yang menolak untuk mengisi
soundtrack film Interview with The Vampire, Axl justru menyukai film tersebut
dan menerima tawaran untuk mengcover lagu Sympathy for The Devil. Lagi-lagi
kemauan sang frontman harus diikuti. Akhirnya dengan ogah2an karena merasa
kecewa, marah dan frustasi, Slash mengisi part gitar lagu tersebut.
Pada saat pembuatan Sympathy for The Devil, gesekan antara
Axl dan Slash semakin terasa. Mereka hampir tidak pernah berkomunikasi secara
langsung. Komunikasi antara sang frontman dan sang gitaris hanya dilakukan
lewat managemen. Setelah Axl mendengarkan rekaman lagu Sympathy for The Devil
yang telah diisi oleh Slash, Duff dan Matt dengan instrument mereka masing2,
Axl tidak puas dengan bagian gitar Slash dan meminta Slash menggantinya supaya
lebih menyerupai Keith Richards.
Slash menolak untuk mengganti bagian gitarnya dengan alasan
untuk apa dia harus menyamakan dengan Keith, toh ini versi Guns. Tapi Axl
bersikeras dan mengatakan jika Slash tidak mengganti part gitarnya, maka Axl
tidak akan mengisi vokalnya. Slash pun mengganti bagian gitarnya.
Saat mendengar bahwa
Axl akan datang ke studio untuk mengisi vokal pada Sympathy for The Devil,
Slash sengaja datang untuk menemui sang vokalis dan berbicara dengannya secara
pribadi. Pembicaraan antara mereka terjadi sekitar 15 menit dan selama beberapa
menit itu Axl hanya berbicara sambil membaca majalah tanpa pernah mengadakan
kontak mata dengan Slash. Slash marah terhadap sikap Axl dan langsung pergi
meninggalkan studio begitu saja.
Kekesalan sang gitaris memuncak ketika dia mendengarkan lagu
Sympathy yang sudah jadi dan menyadari bahwa bagian gitarnya ditimpa oleh
permainan gitar Paul Tobias. Yang lebih
buruk lagi, Paul mengcopy solo gitar Slash. Slash tidak terima dengan
hal itu, dia menganggap itu adalah sebuah penghinaan, menimpa dan mengcopy
bagian gitarnya tanpa permisi lebih dulu.
Sejak itu Slash seperti kehilangan interest terhadap Guns. Dia
menyatakan mencuci tangan terhadap lagu Sympathy for The Devil dan juga terhadap
apa yang terjadi dalam Guns pada saat itu. Slash memilih untuk fokus pada band
dan proyeknya sendiri, Slash’s Snakepit.
Dalam autobiography-nya, Slash juga mengatakan, “Jika
kamu bertanya-tanya seperti apa lagu dari sebuah band yang pecah. Dengarkan
saja Sympathy for The Devil yang direkam untuk soundtrack Interview with The
Vampire pada musim gugur tahun 1994. Jika ada satu track Guns yang aku tidak
ingin mendengarnya lagi, lagu itu jawabnya.”