Tahun 1994, setelah merilis album The Spaghetti Incident
pada bulan November tahun sebelumnya, para personil Guns N’ Roses mulai masuk
ke studio untuk mempersiapkan album berikutnya. Setelah beberapa bulan, mereka
belum menghasilkan apa2,bahkan tidak satu lagupun terselesaikan. Saat itu para
personil Guns tampaknya hanya sibuk mengerjakan materinya masing2 dan tidak
mencapai titik kompromi untuk menjadikan materi mereka menjadi sebuah lagu.
Di tengah situasi seperti itu, tiba2 Axl memecat Gilby Clarke dengan dalih dia tidak bisa bekerjasama
dengan Gilby dalam menulis lagu dan bahwa Gilby hanya personil sewaan.
Keputusan ini diambil oleh Axl sendiri tanpa melibatkan personil yang lain. Axl
hanya menelepon untuk memberitahu yang lain bahwa Gilby dipecat. Meskipun Slash
sangat menyayangkan hal itu, dia menerima keputusan sang frontman.
Selanjutnya Axl merekrut Paul Huge aka Paul Tobias untuk
menggantikan Gilby. Paul adalah teman Axl dari kota kelahirannya, Indiana dan
dia juga menjadi co writer dalam lagu “Back Off Bitch” yang telah ditulis sebelum
Appetite dirilis. Tapi Slash justru tidak dapat bekerjasama dengan gitaris baru
pilihan Axl itu. Slash menilai Paul Tobias sama sekali tidak memiliki
kepribadian baik maupun keahlian dalam memainkan gitar. Bahkan Slash pernah
mengatakan Paul Tobias adalah gitaris paling tidak berbakat yang pernah
ditemuinya sepanjang hidup.
Slash terus mencoba untuk bisa “klik” dengan Paul tapi tidak
pernah berhasil. Setiap latihan selalu berujung pada personil2 yang lain
menatap mereka (Slash dan Paul) yang tampak sekali tidak memiliki chemistry
satu sama lain. Tapi Paul tidak terganggu dengan hal itu, dia justru terkesan
arogan. Paul merasa posisinya kuat karena dibawa oleh Axl dan personil Guns
yang lain harus menerima kenyataan itu. Dia seperti tidak mau berusaha untuk
diterima atau beradaptasi dengan personil yang lain.
Hal itu yang membuat Slash semakin berang dan akhirnya bicara
dengan Axl. “Hei bung, dengar. Aku sudah berusaha bermain dengan Huge dan aku
sudah berusaha mencari apa yang dia bisa bawa untuk Guns, yang mungkin aku
belum melihatnya… tapi aku tidak menemukannya. Dia tidak punya chemistry untuk
bermain bersamaku, tidak juga dengan yang lain.
Kupikir kita tidak akan berhasil dengan orang ini… aku bahkan tidak bisa
minum bir bersama dengannya.” Axl tampak
tidak suka dan menjawab, “mengapa kamu harus minum bir bersama dengannya?”
Slash menjawab “Kamu tahu maksudku.” Axl hanya berkata singkat sambil berlalu,
“Tidak. Aku tidak tahu.”
Kemudian tempat menulis lagu dipindah ke studio di rumah
Slash. Tapi situasi semakin memburuk. Ketegangan semakin terasa diantara para
personil sampai akhirnya Slash mengatakan pada sang manager Doug Goldstein agar
latihan tidak diadakan di rumahnya lagi. Keesokan harinya, Axl marah dan
bertanya pada Slash, “Mengapa kita tidak bisa menulis lagu ditempatmu? Apa
masalahnya?” Slash menjawab, “Aku sudah berada pada batas kesabaranku, bung. Semua
ketegangan ini adalah hal negatif dan ini rumahku. Semua yang kita lakukan
sekarang hanya energi yang buruk.” Dan hubungan kedua pentolan Guns N’ Roses
itu semakin merenggang.
(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar