Rabu, 08 Mei 2013

Retaknya Hubungan Axl dan Slash: dari Pemecatan Gilby Clarke sampai Lagu Sympathy for The Devil (Part 1)

Tahun 1994, setelah merilis album The Spaghetti Incident pada bulan November tahun sebelumnya, para personil Guns N’ Roses mulai masuk ke studio untuk mempersiapkan album berikutnya. Setelah beberapa bulan, mereka belum menghasilkan apa2,bahkan tidak satu lagupun terselesaikan. Saat itu para personil Guns tampaknya hanya sibuk mengerjakan materinya masing2 dan tidak mencapai titik kompromi untuk menjadikan materi mereka menjadi sebuah lagu. 

Di tengah situasi seperti itu, tiba2 Axl memecat Gilby  Clarke dengan dalih dia tidak bisa bekerjasama dengan Gilby dalam menulis lagu dan bahwa Gilby hanya personil sewaan. Keputusan ini diambil oleh Axl sendiri tanpa melibatkan personil yang lain. Axl hanya menelepon untuk memberitahu yang lain bahwa Gilby dipecat. Meskipun Slash sangat menyayangkan hal itu, dia menerima keputusan sang frontman.

Selanjutnya Axl merekrut Paul Huge aka Paul Tobias untuk menggantikan Gilby. Paul adalah teman Axl dari kota kelahirannya, Indiana dan dia juga menjadi co writer dalam lagu “Back Off Bitch” yang telah ditulis sebelum Appetite dirilis. Tapi Slash justru tidak dapat bekerjasama dengan gitaris baru pilihan Axl itu. Slash menilai Paul Tobias sama sekali tidak memiliki kepribadian baik maupun keahlian dalam memainkan gitar. Bahkan Slash pernah mengatakan Paul Tobias adalah gitaris paling tidak berbakat yang pernah ditemuinya sepanjang hidup.  

Slash terus mencoba untuk bisa “klik” dengan Paul tapi tidak pernah berhasil. Setiap latihan selalu berujung pada personil2 yang lain menatap mereka (Slash dan Paul) yang tampak sekali tidak memiliki chemistry satu sama lain. Tapi Paul tidak terganggu dengan hal itu, dia justru terkesan arogan. Paul merasa posisinya kuat karena dibawa oleh Axl dan personil Guns yang lain harus menerima kenyataan itu. Dia seperti tidak mau berusaha untuk diterima atau beradaptasi dengan personil yang lain.

Hal itu yang membuat Slash semakin berang dan akhirnya bicara dengan Axl. “Hei bung, dengar. Aku sudah berusaha bermain dengan Huge dan aku sudah berusaha mencari apa yang dia bisa bawa untuk Guns, yang mungkin aku belum melihatnya… tapi aku tidak menemukannya. Dia tidak punya chemistry untuk bermain bersamaku, tidak juga dengan yang lain.  Kupikir kita tidak akan berhasil dengan orang ini… aku bahkan tidak bisa minum bir bersama dengannya.”  Axl tampak tidak suka dan menjawab, “mengapa kamu harus minum bir bersama dengannya?” Slash menjawab “Kamu tahu maksudku.” Axl hanya berkata singkat sambil berlalu, “Tidak. Aku tidak tahu.”

Kemudian tempat menulis lagu dipindah ke studio di rumah Slash. Tapi situasi semakin memburuk. Ketegangan semakin terasa diantara para personil sampai akhirnya Slash mengatakan pada sang manager Doug Goldstein agar latihan tidak diadakan di rumahnya lagi. Keesokan harinya, Axl marah dan bertanya pada Slash, “Mengapa kita tidak bisa menulis lagu ditempatmu? Apa masalahnya?” Slash menjawab, “Aku sudah berada pada batas kesabaranku, bung. Semua ketegangan ini adalah hal negatif dan ini rumahku. Semua yang kita lakukan sekarang hanya energi yang buruk.” Dan hubungan kedua pentolan Guns N’ Roses itu semakin merenggang.

(to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar