Minggu, 21 Februari 2016

Reuni Guns N' Roses: Reuni Axl Rose dan Slash Setelah Hampir 20 Tahun (Part 1)



Setelah melewati banyak spekulasi, akhirnya pertanyaan: “Apakah Guns N’ Roses akan reuni?” terjawab sudah. Ya, mereka akan reuni! Penantian panjang fans band yang dijuluki The Most Dangerous Band in The World ini telah berakhir. Meskipun tidak semua personil Classic Line Up (Axl Rose, Slash, Izzy Stradlin, Duff McKagan & Steven Adler) terlibat dalam reuni, tapi kehadiran 3 pentolan Guns N’ Roses yaitu Axl, Slash dan Duff cukup membuat para fans gembira.

Betapa tidak, selama ini Axl dan Slash tampak tidak mungkin disatukan. Mereka tidak pernah berkomunikasi satu sama lain selama hampir 20 tahun. Setelah melewati banyak perseteruan dengan Axl Rose, Slash memutuskan meninggalkan Guns tahun 1996. Cabutnya Slash yang memberi roh pada musik Guns N’ Roses sangat mengejutkan dan disayangkan.

Tanpa mengesampingkan peran personil yang lain, keberadaan vokalis dan gitaris biasanya memang menjadi ikon dalam sebuah band rock, sebut saja seperti Robert Plant & Jimmy Page-nya Led Zeppelin, Steven Tyler & Joe Perry di Aerosmith. Lihat saja lagu2 hits Guns N’ Roses seperti November Rain, Estranged, Paradise City, Sweet Child o’ Mine dan banyak lagi, riff gitar Slash selalu memberi sentuhan tersendiri, berpadu dengan vokal Axl Rose yang bisa berubah2 dalam 1 lagu... sebuah kolaborasi yang luar biasa! Sayang sekali jika vokalis & gitaris ini tidak bisa disatukan lagi. Seperti kata sang mantan drummer Steven Adler, “Hal yang paling memalukan dari Guns ketika aku dipecat adalah bukan aku dipecat, tapi Axl dan Slash berhenti bekerjasama.”  
  

Kalau kita flashback, sejak Slash meninggalkan Guns N’ Roses sampai belasan tahun kemudian, hubungan Axl dan Slash tidak membaik, bahkan mungkin bisa dikatakan lebih buruk. Axl pernah menyebut Slash sebagai kanker, “Tidak ada kemungkinan aku berhubungan dengan Slash kecuali aku disergap dengan tiba2 dan itu tidak akan bagus. Slash juga seharusnya tidak berada di Guns sejak awal atau seharusnya dia sudah pergi setelah album Lies. Singkatnya, secara pribadi aku menganggap dia seperti kanker, harus dihilangkan, dihindari dan semakin sedikit orang mendengar tentang dia atau pendukungnya, itu makin baik.” Ungkap Axl kepada Del James di awal tahun 2009, setelah GN’R merilis album Chinese Democracy di tahun sebelumnya.

Slash menanggapi dingin tentang dirinya yang disebut kanker oleh mantan rekan satu bandnya itu, “Kamu tau, itu lucu. Kenyataan bahwa dia bisa mengatakan hal seperti itu – aku mulai memikirkannya: Aku sangat dekat dengannya, mungkin karena itu aku disebut kanker. Dan sekarang rekaman Guns N’ Roses telah keluar dan berjalan baik, jadi aku makin seperti kanker! Dan tampaknya kita akan mengadakan tur di Eropa diwaktu yang bersamaan, itu akan semakin menekankan hal tentang kanker itu!” 

Dalam suatu wawancaranya, Axl juga pernah mengatakan “Tentang Slash, aku membaca pesan dari seorang fans yang putus asa, bagaimana seandainya salah satu dari kami akan mati dan kami berdua melihat kebelakang, dengan begitu ada kemungkinan untuk reuni. Aku ingin menjawab yeah dan ketika kamu sedang menonton show nya, bayimu tanpa sengaja menendang lilin, lilin itu membakar seisi rumahmu, membunuh bayimu dan seluruh anggota keluargamu.”  Axl melanjutkan, “Yang jelas adalah salah satu dari kami harus mati lebih dulu sebelum ada reuni. Dan betapa menyedihkan, sejelek atau sesayang apapun orang memandang hal itu, begitulah keadaannya. Keputusan ini sudah dibuat sejak lama dan ditanyakan berulang2 selama bertahun2 oleh satu orang.”

Berbeda dengan Axl yang terlihat antipati terhadap Slash dan menutup kemungkinan reuni, Slash lebih santai dan tidak ingin memperpanjang konfliknya dengan sang vokalis. Dalam wawancara dengan Jimmy Kimmel, Slash sempat ditanya tentang hubungannya dengan Axl Rose dan dia menjawab, “Kami tidak pernah bicara, tidak. Tapi kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi. Aku memang tidak punya bola kristal untuk melihat masa depan, tapi jika takdir menentukan, kami akan ada disuatu ruangan suatu hari atau mungkin tidak pernah sama sekali. Dia tidak gila. Dia hanya punya cara sendiri dalam melihat berbagai persoalan. Pada dasarnya hanya itu. Bagaimanapun aku menyukai dia dan perasaan itu akan selalu ada. Tapi kita memang mengalamai masa2 yang sangat sulit, jadi aku tidak bisa mengatakan bahwa aku merindukannya. Tapi dia benar2 seorang musisi yang hebat dan menarik. Dia orang yang asyik untuk diajak nongkrong dan semacamnya. Jadi sangat disesalkan hubungan kami berakhir dengan tidak baik – dengan begitu banyak catatan buruk. Aku tidak bisa mengatakan, ya Tuhan aku merindukannya, karena kupikir dia tidak mungkin melakukan hal yang sama terhadapku, tapi kami telah melewati masa2 jaya bersama, jadi aku sama sekali tidak membencinya.”   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar