Steven
Adler, apa kabar?
I
am back from the dead (menyebutkan judul album band baru bentukannya: Adler)
Aku
tidak hanya merasa baik2 saja, aku merasa luar biasa. Setelah Rock N Roll Hall
of Fame aku memulai babak baru. Aku melakukan terapi detox untuk minuman keras.
Empat bulan terakhir ini aku tidak mabuk dan itu hebat. Aku bekerja, berlatih
setiap hari dan menyiapkan sebuah show bersama2, dan itu benar2 menyenangkan.
Kamu
mengatakan merasa luar biasa dan itu benar, kamu tampak seperti itu
Memang
(tertawa) Aku telah membaca Joel Osteen dan dia benar2 masuk akal. Yang dia
katakan tentang bagaimana aku harus hidup, berpikir dan yakin adalah yang aku
rasakan ketika aku masih anak2. Kemudian narkotika mengacaukan itu semua.
Begitu aku memakai narkotika dan alcohol, aku tersesat. Aku lupa hidup ini
sebenarnya tentang apa – dan hidup itu tentang bagaimana menikmatinya setiap
hari dan menjadi produktif. Aku bukan satu2nya yang telah melewati ini.
Tapi
kamu tau tidak? Tidak ada yang lebih keren dan lebih menarik dari sebuah
kedatangan kembali yang besar dan akan seperti itulah aku. Itu yang sedang
kulakukan sekarang. Aku sudah siap untuk itu. Aku punya album dan band, jadi
aku telah siap untuk kedatangan kembali yang besar.
Sound
band barumu lebih metal disbanding Guns yang lebih nge-blues & rock n roll.
Apakah kamu penggemar berat metal?
Aku
bukan fan berat metal. Aku mencintai dan menghormati musikalitas yang
spektakuler. Guns adalah lima orang yang menyukai music berbeda. Aku suka pop
dan disco, Izzy suka rock New York, Slash suka Aerosmith dan Led Zeppelin, Axl
suka Genesis dan Elton John, dan Duff seorang punk rocker. Kami menyatukan itu
semua.
Orang2
dalam bandku melakukan itu juga. Kami semua berbeda. Sangat mudah ketika
bekerjasama dengan mereka karena aku
telah melewati proses penyatuan beberapa orang yang berbeda type seperti itu.
Bagaimana
band itu terbentuk?
Ketika
aku sedang mengerjakan materi Adler’s Appetite, Lonny Paul datang tepat pada
saat aku sedang membutuhkan pemain gitar. Dia satu2nya orang yang bisa
memainkan bagian Izzy dengan benar. Aku mengatakan padanya ini adalah yang
terakhir aku mengerjakan Adler’s Appetite. Setelah tur itu selesai, aku bersiap
untuk menuju ke level berikutnya dalam karir dan kehidupanku.
Aku
meminta Lonny menuliskan beberapa lagu untukku dan lagu2 itu benar2 hebat. Aku
sangat terinspirasi ketika mendengarnya. Sebenarnya, aku berpikir lagu2 itu
lebih rock n roll daripada metal. Dan kemudian personil2 yang lain masuk. Tapi
kamu tahu siapa yang membawa mereka padaku? Tuhan-lah yang membawa mereka
padaku. (tertawa)
Lirik2
lagu kalian tampak sedikit mengarah ke pribadi, apakah kamu berkontribusi dalam
penulisannya?
Ya.
Begitulah, rekaman ini adalah sebuah album konsep. Ini kisah kehidupanku –
ingin tumbuh dewasa dan menjadi seorang musisi sukses, cobaan dan godaan yang
dilalui, hal2 gila. Ini tentang seorang muda yang ingin sukses, sampai disana,
mendapatkan segalanya dan kemudian kehilangan semua itu. Kemudian dia datang
kembali. Itulah aku.
John
5 ikut bermain dalam lagu Good to be Bad. Apakah kamu sudah lama mengagumi
karyanya?
Ini
lucunya. Kami beserta istri kami sedang makan malam setelah dia menyelesaikan
rekamannya dan dia berkata padaku bahwa kami saling mengenal dan nongkrong
bareng tahun 80an. (tertawa) Aku tidak tahu! Dia mengatakan bahwa aku pernah
ada di konser Metallica. Aku berdiri di belakang Lars Ulrich saat dia sedang
bermain drum. Dan asal tahu saja, aku tidak ingat aku pernah ada di konser
Metallica. Tapi John 5 mengatakan bahwa dia, Lars dan aku menumpang mobilnya ke
Arizona. Aku sama sekali tidak mengingatnya.
Hilang
ingatan – apakah itu sering terjadi padamu?
Ya
(tertawa) dan aku tidak bangga akan itu. Aku telah menyelesaikan lebih banyak
hal dan mendapatkan lebih banyak kesenangan daripada yang bisa kuingat.
Di
lagu “Just don’t ask” kamu menampilkan Slash. Seperti apa rasanya bekerjasama
kembali dengannya setelah beberapa tahun?
Itu
sangat menakjubkan. Dengan Slash dan seluruh dunia, aku harus membuktikan
diriku. Itu benar2 bisa dimengerti dan aku tidak mempermasalahkan hal itu.
Kenyataannya, itu justru membuatnya lebih menarik. Sudah sejak lama aku ingin
bekerjasama dengan Slash lagi. Ketika aku sampai pada titik kehidupanku dimana
aku telah menyelesaikan beberapa lagu dan selesai merekamnya, aku bertanya
padanya apakah dia mau bermain dalam lagu tersebut. Aku mengirim lagu itu
padanya lewat email, dia menyukainya dan mengatakan “Tentu aku mau”
Dia
datang ke studio dan lucunya dia mengusirku dari ruangan. (tertawa) Dia suka
mengerjakan sesuatu tanpa ada orang disekelilingnya. Tapi sesuatu yang magis
terjadi. Menyelesaikan seluruh rekaman ini adalah magis. Itu bahkan lebih
menyenangkan dari pembuatan Appetite for Destruction.
Permainan
drummu luar biasa dalam album itu, tapi aku ingin tanya, karena pemakaian obat
bius, apakah kau harus berlatih/belajar lagi untuk mendapatkan itu?
Tentu.
Kamu harus relaks ketika bermain. Drummer adalah konduktor – kami menyusun
langkah dalam musik – jadi jika kamu tidak relaks dan merasa sehat, semuanya
akan hilang begitu saja. Aku mengambil kursus drum selama setahun. Aku benar2
bertekad. Kebesaran harus diraih, tidak diberikan.
Aku
mengerjakan semuanya, dari sikapku sampai triplets-ku. Aku ingin berada di
sebuah show yang besar dan untuk berada di show yang besar, kamu harus
berlatih. Aku telah memiliki sikap ini sekarang, bahwa aku akan mengambil semua
kebesaran itu sebisaku. Tidak ada yang bisa menghentikanku.”
Kamu
memakai obat2an ketika di GNR, apakah itu kadang muncul, sebelum band ini
terbentuk?
Tentu.
Aku memulainya ketika aku berusia 11 tahun, saat pertama kali aku menghisap
ganja, saat itu aku menikmatinya (tertawa) Ketika aku melakukannya, itu adalah
sesuatu yang benar2 aku sukai. Kupikir aku bertemu dengan Tuhan saat menghisap
ganja. Tapi ketika kamu masih anak2, kamu pikir kamu tahu segalanya.
Narkotika
menjadi benar2 buruk ketika kita bahkan tidak harus memintanya. Ketika barang
itu telah tersedia. Itu akan menjadi berlebihan. Mulanya aku bukan peminum
berat – aku suka kokain. Tapi ketika kamu menghisap kokain, kamu akan jadi suka
minum. Itu menjadi semakin parah. Aku punya begitu banyak kokain di tahun 80an,
aku bahkan membuang2nya, memberikannya. Kokain ada dimana2. Dan kemudian
datanglah heroin, dan membuatku semakin terpuruk.
Personil
yang lain juga tidak benar2 lurus/bersih. Setelah itu semua terjadi… mereka
bahkan tidak menyadari apa yang sedang terjadi padaku. Setiap orang menghadapi
situasi yang sama dengan cara yang berbeda. Ketika mereka mendatangiku dan
mengatakan, “Kamu harus bersih.” Aku punya dua pilihan: Mendapatkannya bersama2
atau tetap melakukan apa yang sedang aku lakukan waktu itu. Dan aku memilih
jalan yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar