Senin, 28 Januari 2013

Wawancara Steven Adler dengan Music Radar (Oktober 2012) Part 1


Steven Adler, apa kabar?
I am back from the dead (menyebutkan judul album band baru bentukannya: Adler)
Aku tidak hanya merasa baik2 saja, aku merasa luar biasa. Setelah Rock N Roll Hall of Fame aku memulai babak baru. Aku melakukan terapi detox untuk minuman keras. Empat bulan terakhir ini aku tidak mabuk dan itu hebat. Aku bekerja, berlatih setiap hari dan menyiapkan sebuah show bersama2, dan itu benar2 menyenangkan.

Kamu mengatakan merasa luar biasa dan itu benar, kamu tampak seperti itu
Memang (tertawa) Aku telah membaca Joel Osteen dan dia benar2 masuk akal. Yang dia katakan tentang bagaimana aku harus hidup, berpikir dan yakin adalah yang aku rasakan ketika aku masih anak2. Kemudian narkotika mengacaukan itu semua. Begitu aku memakai narkotika dan alcohol, aku tersesat. Aku lupa hidup ini sebenarnya tentang apa – dan hidup itu tentang bagaimana menikmatinya setiap hari dan menjadi produktif. Aku bukan satu2nya yang telah melewati ini.
Tapi kamu tau tidak? Tidak ada yang lebih keren dan lebih menarik dari sebuah kedatangan kembali yang besar dan akan seperti itulah aku. Itu yang sedang kulakukan sekarang. Aku sudah siap untuk itu. Aku punya album dan band, jadi aku telah siap untuk kedatangan kembali yang besar.

Sound band barumu lebih metal disbanding Guns yang lebih nge-blues & rock n roll. Apakah kamu penggemar berat metal?
Aku bukan fan berat metal. Aku mencintai dan menghormati musikalitas yang spektakuler. Guns adalah lima orang yang menyukai music berbeda. Aku suka pop dan disco, Izzy suka rock New York, Slash suka Aerosmith dan Led Zeppelin, Axl suka Genesis dan Elton John, dan Duff seorang punk rocker. Kami menyatukan itu semua.
Orang2 dalam bandku melakukan itu juga. Kami semua berbeda. Sangat mudah ketika bekerjasama dengan mereka  karena aku telah melewati proses penyatuan beberapa orang yang berbeda type seperti itu.   

Bagaimana band itu terbentuk?
Ketika aku sedang mengerjakan materi Adler’s Appetite, Lonny Paul datang tepat pada saat aku sedang membutuhkan pemain gitar. Dia satu2nya orang yang bisa memainkan bagian Izzy dengan benar. Aku mengatakan padanya ini adalah yang terakhir aku mengerjakan Adler’s Appetite. Setelah tur itu selesai, aku bersiap untuk menuju ke level berikutnya dalam karir dan kehidupanku.
Aku meminta Lonny menuliskan beberapa lagu untukku dan lagu2 itu benar2 hebat. Aku sangat terinspirasi ketika mendengarnya. Sebenarnya, aku berpikir lagu2 itu lebih rock n roll daripada metal. Dan kemudian personil2 yang lain masuk. Tapi kamu tahu siapa yang membawa mereka padaku? Tuhan-lah yang membawa mereka padaku. (tertawa)

Lirik2 lagu kalian tampak sedikit mengarah ke pribadi, apakah kamu berkontribusi dalam penulisannya?
Ya. Begitulah, rekaman ini adalah sebuah album konsep. Ini kisah kehidupanku – ingin tumbuh dewasa dan menjadi seorang musisi sukses, cobaan dan godaan yang dilalui, hal2 gila. Ini tentang seorang muda yang ingin sukses, sampai disana, mendapatkan segalanya dan kemudian kehilangan semua itu. Kemudian dia datang kembali. Itulah aku.

John 5 ikut bermain dalam lagu Good to be Bad. Apakah kamu sudah lama mengagumi karyanya?
Ini lucunya. Kami beserta istri kami sedang makan malam setelah dia menyelesaikan rekamannya dan dia berkata padaku bahwa kami saling mengenal dan nongkrong bareng tahun 80an. (tertawa) Aku tidak tahu! Dia mengatakan bahwa aku pernah ada di konser Metallica. Aku berdiri di belakang Lars Ulrich saat dia sedang bermain drum. Dan asal tahu saja, aku tidak ingat aku pernah ada di konser Metallica. Tapi John 5 mengatakan bahwa dia, Lars dan aku menumpang mobilnya ke Arizona. Aku sama sekali tidak mengingatnya.

Hilang ingatan – apakah itu sering terjadi padamu?
Ya (tertawa) dan aku tidak bangga akan itu. Aku telah menyelesaikan lebih banyak hal dan mendapatkan lebih banyak kesenangan daripada yang bisa kuingat.

Di lagu “Just don’t ask” kamu menampilkan Slash. Seperti apa rasanya bekerjasama kembali dengannya setelah beberapa tahun?
Itu sangat menakjubkan. Dengan Slash dan seluruh dunia, aku harus membuktikan diriku. Itu benar2 bisa dimengerti dan aku tidak mempermasalahkan hal itu. Kenyataannya, itu justru membuatnya lebih menarik. Sudah sejak lama aku ingin bekerjasama dengan Slash lagi. Ketika aku sampai pada titik kehidupanku dimana aku telah menyelesaikan beberapa lagu dan selesai merekamnya, aku bertanya padanya apakah dia mau bermain dalam lagu tersebut. Aku mengirim lagu itu padanya lewat email, dia menyukainya dan mengatakan “Tentu aku mau”
Dia datang ke studio dan lucunya dia mengusirku dari ruangan. (tertawa) Dia suka mengerjakan sesuatu tanpa ada orang disekelilingnya. Tapi sesuatu yang magis terjadi. Menyelesaikan seluruh rekaman ini adalah magis. Itu bahkan lebih menyenangkan dari pembuatan Appetite for Destruction.

Permainan drummu luar biasa dalam album itu, tapi aku ingin tanya, karena pemakaian obat bius, apakah kau harus berlatih/belajar lagi untuk mendapatkan itu?
Tentu. Kamu harus relaks ketika bermain. Drummer adalah konduktor – kami menyusun langkah dalam musik – jadi jika kamu tidak relaks dan merasa sehat, semuanya akan hilang begitu saja. Aku mengambil kursus drum selama setahun. Aku benar2 bertekad. Kebesaran harus diraih, tidak diberikan.
Aku mengerjakan semuanya, dari sikapku sampai triplets-ku. Aku ingin berada di sebuah show yang besar dan untuk berada di show yang besar, kamu harus berlatih. Aku telah memiliki sikap ini sekarang, bahwa aku akan mengambil semua kebesaran itu sebisaku. Tidak ada yang bisa menghentikanku.”

Kamu memakai obat2an ketika di GNR, apakah itu kadang muncul, sebelum band ini terbentuk?
Tentu. Aku memulainya ketika aku berusia 11 tahun, saat pertama kali aku menghisap ganja, saat itu aku menikmatinya (tertawa) Ketika aku melakukannya, itu adalah sesuatu yang benar2 aku sukai. Kupikir aku bertemu dengan Tuhan saat menghisap ganja. Tapi ketika kamu masih anak2, kamu pikir kamu tahu segalanya.
Narkotika menjadi benar2 buruk ketika kita bahkan tidak harus memintanya. Ketika barang itu telah tersedia. Itu akan menjadi berlebihan. Mulanya aku bukan peminum berat – aku suka kokain. Tapi ketika kamu menghisap kokain, kamu akan jadi suka minum. Itu menjadi semakin parah. Aku punya begitu banyak kokain di tahun 80an, aku bahkan membuang2nya, memberikannya. Kokain ada dimana2. Dan kemudian datanglah heroin, dan membuatku semakin terpuruk.
Personil yang lain juga tidak benar2 lurus/bersih. Setelah itu semua terjadi… mereka bahkan tidak menyadari apa yang sedang terjadi padaku. Setiap orang menghadapi situasi yang sama dengan cara yang berbeda. Ketika mereka mendatangiku dan mengatakan, “Kamu harus bersih.” Aku punya dua pilihan: Mendapatkannya bersama2 atau tetap melakukan apa yang sedang aku lakukan waktu itu. Dan aku memilih jalan yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar